Pembiayaan UMKM Bank Syariah Indonesia Diproyeksi Mencapai 23 Persen
Tiga bank syariah milik Himbara yang bersatu menjadi Bank
Syariah Indonesia berkomitmen akan terus mendukung Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
(UMKM) seperti yang sudah dilakukan selama ini. Persentase penyaluran bagi
UMKM dari tiga bank syariah yang akan merger
ini diproyeksikan akan mencapai 23 persen pada Desember 2021 dari total
pembiayaan.
Hal itu ditegaskan oleh Direktur Utama BRI Syariah Ngatari. Bank
Hasil Penggabungan akan terus memberikan dukungan kepada para pelaku UMKM di
antaranya melalui Kredit
Usaha Rakyat (KUR), dan melalui produk dan layanan keuangan
syariah yang sesuai dengan kebutuhan UMKM baik secara langsung maupun
sinergi dengan bank-bank Himbara dan Pemerintah Indonesia.
Baca juga: Susunan Manajemen Bank Syariah Indonesia Sesuai Akta Merger 3 Bank Syariah
Komitmen itu tercermin dari struktur pengurus dengan adanya
direksi yang khusus membawahi retail
banking dan UMKM di antara 10 orang jajaran Direksi yang akan memperkuat bank syariah
terbesar di Tanah Air tersebut.
Bank Syariah Indonesia telah merumuskan strategi khusus untuk mendukung UMKM Indonesia yang berfokus pada pertumbuhan yang sehat di sektor UKM dan Mikro dengan memanfaatkan teknologi digital demi mewujudkan mandat Pemerintah Indonesia dalam memajukan UMKM Indonesia.
Proyeksi persentase penyaluran pembiayaan untuk UMKM dari tiga
bank syariah yang akan bergabung hingga akhir Desember 2021 sebesar 23
persen. Selain itu, Bank Syariah Indonesia akan menjadi bagian ekosistem dan
sinergi pemberdayaan pelaku usaha UMKM, mulai dari fase pemberdayaan hingga
penyaluran KUR Syariah.
“Untuk menjangkau pelaku UMKM hingga pelosok, kami akan
bekerja sama dengan berbagai pihak dan pemangku kepentingan di seluruh
Indonesia untuk mencapai proyeksi dana disalurkan untuk UMKM mencapai Rp53,83
triliun,” tuturnya.
Baca juga: Merger 3 Bank Syariah BUMN Akan Memperkuat Keuangan Syariah Indonesia
Hingga September 2020, nilai total pembiayaan UMKM yang
dimiliki ketiga bank syariah Himbara mencapai Rp36,36 triliun. Jumlah itu
terdiri dari pembiayaan UMKM milik PT Bank BRISyariah Tbk. sebesar Rp18,7
triliun, PT Bank Syariah Mandiri Rp11,67 triliun, dan PT Bank BNI Syariah
Rp5,99 triliun.
Direktur Bisnis Ritel BRIsyariah Fidri Arnaldy mengatakan, porsi
penyaluran pembiayaan dari BRI
Syariah bagi UMKM sudah mencapai 46 persen dari total portofolio pembiayaan
BRIsyariah. Per 27 November 2020, penyalurakan KUR BRI Syariah telah
menyalurkan Rp4,457 triliun Kredit Usaha Rakyat (KUR) terhadap 116.756 nasabah
atau hampir 100 persen dari plafon tahun ini.
“Kami akan terus membantu dan hadir untuk pelaku UMKM,
karena merekalah para pahlawan ekonomi Indonesia yang harus selalu didukung dan
dikembangkan. Jadi tidak benar kalau ada yang mengatakan Bank Syariah Indonesia
akan meninggalkan UMKM,” ujar Fidri.
Di tempat terpisah, Direktur Bisnis Ritel dan Jaringan BNI
Syariah Iwan Abdi menuturkan, BNI Syariah telah resmi ditunjuk pemerintah
sebagai salah satu bank
penyalur Kredit Usaha Rakyat (KUR). Selama ini BNI Syariah sudah bekerja sama
dengan sejumlah perusahaan untuk pembiayaan investasi bagi pedagang, agar mampu
memiliki tempat usaha.
Baca juga: Resmi Jadi Bank Syariah Indonesia, Ini Kata 3 Dirut Bank Syariah
“Selain itu ada juga kerja sama dengan Serikat Ekonomi
Pesantren (SEP) atau Yayasan Simpul Energi Pesantren guna pemanfaatan produk
dan jasa layanan kami, serta pemberian pembiayaan warung mikro di lingkungan
mereka,” tuturnya.
Sementara SEVP Individual & SME Banking Bank Syariah
Mandiri Wawan Setiawan menjelaskan, hingga September 2020, tren kenaikan
persentasi pembiayaan UMKM yang disalurkan Bank Syariah Mandiri (BSM). Total
penyaluran pembiayaan BSM bagi UMKM mencapai 14 persen dari total plafon.