Proyeksi Pasar Properti 2021 Masih Jadi Buyers Market
Pandemi COVID-19 membuat pertumbuhan industri properti Indonesia
tidak berjalan mulus. Tidak sedikit pengembang menunda penyelesaian proyek
propertinya. Bagi pengembang yang sudah terlanjur, tidak ada jalan lain, selain
memberikan berbagai promo menarik untuk menarik konsumen properti.
Country Manager Rumah.com Marine Novita menjelaskan, 2021
masih akan menjadi buyer’s market, di
mana konsumen akan dimanjakan dengan lebih banyak pilihan dan harga yang cukup
terjangkau. Namun, kondisi ini tidak akan berlangsung lama. Optimisme penyedia
suplai mulai pulih sehingga harga properti diperkirakan akan kembali mengalami
kenaikan secara bertahap.
Keputusan membeli rumah bisa menjadi keputusan paling sulit
dan mungkin juga yang paling mahal, dalam hidup. Saat memutuskan untuk membeli
rumah, hal yang terpenting adalah mendapatkan informasi selengkap-lengkapnya,
agar bisa mengambil keputusan dengan penuh percaya diri.
Baca juga: Kilas Balik Pasar Properti 2020
Minat masyarakat untuk memiliki rumah sendiri masih sangat
tinggi. Seperti dalam laporan Rumah.com yang menyebutkan, Tren pencarian
properti di platform Rumah.com terus meningkat meskipun di situasi pandemi,
khususnya di kawasan satelit yang ada di Jabodetabek.
Pencarian properti di Jawa Barat pada kuartal ketiga 2020
mengalami kenaikan sebesar 88,8 persen pada kuartal ketiga tahun ini
dibandingkan kuartal sebelumnya. Secara tahunan, pencarian properti di Jawa
Barat naik sebesar 239 persen.
Di Jawa Barat, kota yang paling banyak dicari adalah Bekasi yang mengalami peningkatan pencarian sebesar 115 persen (quarter-on-quarter) dan 265 persen (year-on-year). Selain Bekasi, kota lainnya yang banyak dicari adalah Bogor, mengalami peningkatan sebesar 94,3 persen (quarter-on-quarter) dan 275 persen (year-on-year).
Sementara itu, pencarian properti di Banten juga mengalami
kenaikan sebesar 54,1 persen secara kuartalan dan 171 persen secara tahunan.
Kota yang paling diminati adalah Tangerang dengan peningkatan sebesar 64 persen
(quarter-on-quarter) dan 174 persen (year-on-year).
Sementara untuk Provinsi DKI Jakarta juga mengalami
peningkatan. Meskipun tidak sebesar Jawa Barat ataupun Banten. Kenaikan
pencarian properti di wilayah Ibu Kota meningkat sebesar 59 persen (quarter-on-quarter) dan 143 persen (year-on-year).
Terjadinya kenaikan pencarian properti secara drastis di
Bogor, Bekasi, dan Tangerang disebabkan adanya pemerataan pembangunan
infrastruktur konektivitas sehingga area-area dengan harga properti yang lebih
rendah menjadi terhubung dengan wilayah lainnya dan lebih mudah diakses.
Baca juga: Prediksi Pasar Apartemen Jakarta hingga Akhir Tahun 2020
Kisaran harga rumah antara Rp300 juta hingga Rp750 juta,
banyak dicari oleh 25 persen dari total pencarian hunian di Rumah.com. Jika
digabungkan, besarnya jumlah pencari hunian di kisaran harga di bawah Rp1,5
miliar mencapai 61 persen. Pencari rumah itu lebih banyak berasal dari kalangan
menengah dan menengah atas.
Konektivitas dan harga masih menjadi daya tarik utama pasar
properti 2021. Jarak hunian dengan pusat kota tidak lagi menjadi pertimbangan
utama selama perjalanannya mudah ditempuh dan bebas macet. Itu sebabnya,
kawasan-kawasan di sekitar kawasan hunian terpadu (planned community), jalan tol baru, dan jalur transportasi massal
masih menjadi incaran konsumen.
Bagi pengembang, fokus pembangunan proyek baru sebaiknya
diarahkan pada kawasan di dekat kawasan hunian terpadu atau kawasan di sekitar
jalur transportasi massal dan akses tol baru. Kombinasi antara harga yang
terjangkau dan kemudahan mobilisasi akan menjadi daya tarik utama bagi
konsumen.