Harga Properti Menurun, Tren KPR Syariah Meningkat
Dalam beberapa tahun terakhir ini, industri perbankan syariah menunjukkan perkembangan yang positif dari tahun ke tahun. Data Statistik Perbankan Syariah (SPS) Mei 2020 yang dirilis Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada Juli 2020 menyebutkan, pembiayaan Bank Umum Syariah (BUS) dan Unit Usaha Syariah (UUS) untuk pemilikan rumah tinggal dan apartemen telah mencapai Rp86,774 triliun.
Country Manager Rumah.com Marine Novita menilai, perkembangan positif perbankan syariah di Indonesia sejalan dengan semakin besarnya minat masyarakat untuk memiliki rumah dengan memanfaatkan fasilitas Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Syariah, dimana pertumbuhannya lebih tinggi dibandingkan dengan KPR Konvensional yang tumbuh single digit.
Baca juga: Mau Mengajukan KPR Ssyariah? Ketahui Dulu 4 Jenis Akad Pembiayaannya
Tren positif KPR Syariah ini juga tercermin dari hasil survei Rumah.com Consumer Sentiment Study H2 2020 dimana terjadi kenaikan preferensi konsumen untuk memilih KPR Syariah menjadi 35 persen responden pada semester II 2020 dari sebelumnya 29 persen responden pada Semester I 2020.
Kondisi itu berbanding terbalik dengan industri perbankan konvesional. “Sebaliknya peminat KPR konvensional mengalami penurunan dari 37 persen responden pada semester I 2020 turun menjadi 29 persen responden pada semester II 2020," jelas Marine.
Data perbankan juga menunjukkan adanya tren positif KPR Syariah. Bank Mandiri Syariah mencatat pembiayaan KPR Syariah pada posisi Juni 2020 tumbuh sebesar 11,8 persen (year on year). Sementara BNI Syariah pada Q2 2020 mencatatkan pertumbuhan pembiayaan KPR Syariah sebesar Rp. 13,81 triliun atau tumbuh 11,10 persen secara tahunan.
Sedangkan UUS BTN mencatat pertumbuhan pembiayaan KPR di segmen non-subsidi sebesar 12,46 persen secara tahunan menjadi Rp8,1 triliun per Juli 2020 dan segmen subsidi sebesar 7,3 persen (year on year) menjadi Rp12,32 triliun per Juli 2020.
Baca juga: Bagaimana Cara Mengatur Keuangan Ketika Sedang Mencicil Rumah?
Hasil survey Rumah.com Consumer Sentiment Study H2 2020 memaparkan, KPR syariah menjadi referensi utama responden karena adanya kepastian besaran cicilan bulanan (fixed rate) sebesar 74 persen responden dan adanya pertimbangan keyakinan agama yang mencapai 70 persen responden.
Jika didasarkan pada besaran penghasilan, 40 persen responden berpenghasilan rendah mayoritas lebih memilih pembiayaan dengan KPR syariah dibandingkan memilih KPR konvensional (25 persen). Sementara responden berpenghasilan sedang dan tinggi cenderung untuk memilih KPR konvensional masing-masing 37 persen dan 34 persen responden. Nilai itu lebih tinggdi dibandingkan yang memilih KPR Syariah di masing-masing kelompok adalah 31 persen responden dan 28 persen responden.
Berdasarkan Rumah.com Consumer Sentiment Study H2 2020, pembiayaan dengan KPR Syariah cenderung lebih diminati oleh generasi muda dimana 37 persen responden yang berusia 22-29 tahun dan 36 persen responden yang berusia 30-39 tahun menyukai KPR syariah dibandingkan KPR konvensional.