Investree Siapkan Produk Pinjaman di Fase Transisi New Normal
Pandemi Covid-19 telah membuat ekonomi di Indonesia terganggu karena adanya penurunan permintaan, gangguan pasokan, dan situasi kebutuhan dana yang semakin meningkat. Hampir semua sektor terdampak, termasuk Usaha Kecil Menengah (UKM) di Indonesia. Banyak UKM yang sudah tidak sanggup untuk bangkin karena keterbatasan permodalan. Bantuan modal kerja menjadi sangat dibutuhkan UKM untuk bangkit dan bisa beradaptasi di fase transisi kenormalan baru saat ini.
Co-Founder & CEO Investree Adrian Gunadi menyadari, agar mampu beradaptasi fase transisi kenormalan baru, UKM membutuhkan inovasi dan teknologi serta dukungan pendampingan finansial yang baik. “Fase transisi ini krusial bagi UKM-UKM Indonesia. Kami siap mendukung mereka untuk kembali bertumbuh dengan menyediakan akses permodalan yang lebih mudah bagi mereka,” katanya.
Baca juga : Investree Dorong E-Commerce Melalui Pembiayaan Syariah
Investree sangat memahami kebutuhan UKM dalam sisi finansial terutama selama fase transisi. Maka dari itu, Investree telah mempersiapkan bisnis dan menyediakan produk pinjaman yang sesuai dengan situasi dan kebutuhan UKM. “Kami optimis Investree mampu dukung UKM-UKM Indonesia yang bisnisnya terdampak pandemi Covid-19 dan membantu mereka stabilkan kembali keadaan finansial bisnis,” tambah Adrian.
Berdasarkan data internal Investree, ada peningkatan angka pinjaman yang disalurkan dibandingkan dengan sebelum kasus Covid-19 pertama diumumkan yaitu pada 2 Maret 2020. Sejak awal Maret hingga akhir April 2020 terjadi kenaikan rata-rata per bulannya sebesar 6 persen dibandingkan bulan sebelumnya.
Untuk mendukung para pelaku UKM selama fase transisi, perusahaan teknologi keuangan yang telah menyalurkan total fasilitas pinjaman lebih dari Rp5 triliun ini fokus pada penyaluran pinjaman yang berdasarkan skema produk rantai pasokan seperti Invoice Financing dan Pre-invoice Financing.
Dua skema ini dianggap sesuai dengan situasi dan keadaan UKM yang perlu beradaptasi di fase transisi ini dan sedang memulai menghidupkan kembali aktivitas bisnisnya. Dengan kedua produk tersebut, pelaku UKM bisa memanfaatkan tagihan yang sedang berjalan, sesuatu yang dulunya merupakan aset tidak produktif kini menjadi sumber pembiayaan.
Baca juga : ORI017 Tawarkan Imbal Hasil Sebesar 6,4 Persen
Investree juga membangun kemitraan dengan rekan-rekan yang berada di ekosistem untuk untuk memudahkan penyaluran pembiayaan kepada para Borrower, menyediakan pinjaman yang semakin terjangkau dengan tingkat risiko yang lebih terukur.
“Memperluas dan memudahkan akses pembiayaan bagi UKM-UKM di Indonesia agar semakin berdaya adalah misi Investree sejak pertama kali berdiri dan kolaborasi dengan rekanan-rekanan profesional merupakan upaya kami untuk merealisasikan misi tersebut,” lanjut Adrian.
Baca juga : Bank Danamon dan Investree Bantu Penyaluran Kredit Usaha untuk UKM
Saat ini, Investree berusaha maksimal agar dana Lender tetap aman. Upaya yang dilakukan adalah dengan menyediakan pembiayaan berkualitas dengan menyeleksi Borrower melalui sistem credit-scoring yang modern dan melihat kredibilitas dari Borrower serta menganalisis kemampuannya untuk membayarkan pinjaman. “Hingga saat ini, kualitas pembiayaan di Investree masih terjaga dengan baik sehingga Lender tidak perlu khawatir,” terang Adrian.