Total Pembiayaan Maybank Syariah Tumbuh Rp398 Miliar
Dalam tiga bulan pertama tahun 2020, Perbankan Syariah Maybank Indonesia mencatat pertumbuhan pembiayaan sebesar Rp398 miliar yang totalnya mencapai Rp24,4 triliun. Total pembiayaan Perbankan Syariah Maybank Indonesia per Maret 2020 naik dibanding dengan tahun lalu yang mencapai Rp24,7 triliun.
Kafalah Perbankan Syariah mulai menunjukkan pertumbuhan yang menjanjikan. Jika ditambah portofolio Kafalah, total pembiayaan mencapai Rp25,8 triliun pada Maret 2020. Total aset Perbankan Syariah per Maret 2020 sebesar Rp31,8 triliun atau 2,6 persen lebih rendah dibandingkan tahun lalu.
Baca juga : Bank Indonesia Tetap Pertahankan Suku Bunga Acuan 4,5 Persen
Sementara, total simpanan nasabah tumbuh sebesar 2,4 persen atau membukukan peningkatan sebesar Rp599,7 miliar pada tiga bulan pertama 2020. Perbankan Syariah secara berkesinambungan telah memfokuskan pada aktivitas untuk mendapatkan pendanaan yang efisien.
Langkah ini telah berhasil mengurangi simpanan berbiaya tinggi serta memperbaiki laba sebelum pajak menjadi sebesar Rp109,1 miliar dan peningkatan Return on Asset (ROA) menjadi 2,08 persen pada Maret 2020 dibandingkan 1,36 persen pada Maret 2019.
Baca juga : Pasar Modal Syariah BEI: Potensi Wakaf Saham di Indonesia Sangat Besar
Perbankan Syariah terus memperkuat proposisi dan memperlihatkan keunggulan kapabilitas di pasar melalui produk yang inovatif seperti fitur hedging baru untuk nasabah korporasi dan komersial serta perlindungan asuransi jiwa dengan prinsip Syariah bagi pemegang rekening tabungan MyArafah.
Anak perusahaan Maybank Indonesia lainnya, yaitu PT Maybank Indonesia Finance (Maybank Finance) juga mencatat kinerja baik dengan laba sebelum pajak meningkat sebesar 8,2 persen menjadi Rp121,2 miliar pada kuartal pertama 2020.
Maybank Finance tetap fokus untuk memastikan pengelolaan aset yang baik dengan tingkat NPL yang lebih rendah sebesar 0,26 persen (gross) dan 0,15 persen (net) per Maret 2020 dibandingkan dengan 0,34 persen (gross) dan 0,18 persen (net) pada periode yang sama tahun lalu.
Baca juga : Ini 6 Pilihan Produk Investasi Syariah yang Paling Menguntungkan
Laba sebelum pajak PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk (WOM) naik 3,1 persen menjadi Rp57,3 miliar meskipun terjadi penurunan total pembiayaan konsumer (WOM saja) sebesar 2,6 persen menjadi Rp7,2 triliun pada Maret 2020. Kenaikan laba WOM merupakan dampak implementasi strategi untuk fokus pada dealer yang berkualitas sehingga menghasilkan portofolio yang lebih baik.
Bisnis pembiayaan multiguna WOM juga terus memberikan pertumbuhan yang sehat. WOM mencatat peningkatan kualitas aset seperti tercermin pada penurunan tingkat NPL menjadi 2,12 persen (gross) dan 0,68 persen (net) dari 3,18 persen (gross) dan 0,88 persen (net).
Baca juga : Kebijakan Countercyclical untuk Menjaga Perekonomian Nasional
Pandemi Covid-19 ini memberikan tantangan tersendiri untuk bisnis WOM hingga akhir tahun. WOM akan lebih berhati-hati dalam melakukan bisnis ke depan, dan akan mengintensifkan monitoring serta collection beberapa bulan mendatang.