5 Saran Menjalankan Bisnis di Tengah Pandemi Covid-19

5 Saran Menjalankan Bisnis di Tengah Pandemi Covid-19

Dampak pandemi coronavirus deseases atau Covid-19 mulai terasa pada semua sektor bisnis. Selama hampir dua bulan, bencana nasional ini membuat limbung para pelaku usaha. Dampak Covid-19 sangat Yasa Singgih, founder merek fashion pria Men’s Republic. Dia sudah merasakannya sejak Januari 2020, di mana supply chain bisnisnya terganggu karena bahan pasokan dari Tiongkok terhambat. Terganggunya rantai pasokan tersebut menyebabkan produksi Men’s Republic mengalami perlambatan.

Apa yang harus dilakukan agar tetap bisa survive di tengah pandemi Covid-19 ini? Berikut adalah saran dan pengalaman yang dibagikan oleh Yasa bagi para pelaku usaha dalam menghadapi perubahan pasar.

1. Mengatur Cash Flow

Yasa mengubah caranya dalam menjalankan bisnis, dari yang semula mode attack menjadi mode survival. Upaya yang dilakukan mulai dari efisiensi biaya untuk kegiatan branding, menunda kegiatan ekspansi perusahaan, hingga menunda campaign Lebaran.

Baca juga : 4 Poin Terpenting dalam Mengelola Manajemen Bisnis

Dalam internal perusahaan, diberlakukan unpaid leave, pemotongan gaji bagi beberapa karyawan, hingga tidak mengambil gaji bagi dirinya sendiri sebagai pimpinan. Langkah tersebut dibutuhkan untuk menjaga cash flow jangka panjang mengingat tidak adanya kepastian kapan pandemi akan berakhir.

2. Berempati dan Menjaga Komunikasi

Yasa menjelaskan, hal terpenting dalam menjalankan bisnis adalah bukan hanya sekadar untung tetapi juga menyediakan apa yang dibutuhkan oleh konsumen. Dengan kondisi saat ini, di mana alat kesehatan menjadi hal yang sangat dibutuhkan, maka Men’s Republic memproduksi dan menjual masker.

Bukan hanya itu, Yasa juga mengkomunikasikan kepada pelanggan bahwa dengan membeli produk tersebut mereka telah membantu para pengrajin untuk tetap dapat bertahan hidup, dan juga membantu masyarakat agar mudah mendapatkan pasokan masker.

Baca juga : 4 Keuntungan Memulai Bisnis dengan Sistem Franchise

Secara aktif menginformasikan apa yang perusahaan lakukan untuk mencegah penularan virus seperti melakukan penyemprotan desinfektan pada gudang, dan pengecekan suhu tubuh pekerja. Hal tersebut dilakukan guna mempertahankan kepercayaan konsumen bahwa perusahaan peduli terhadap kondisi saat ini.


3. Pengaturan Karyawan

Memberlakukan working from home (WFH) dan mewajibkan karyawannya untuk mengisi aplikasi update pekerjaan dilakukan Yasa guna menjaga produktivitas perusahaan. Pakar Bisnis dan Business Coaching Rudi Antoni menyarankan, pelaku bisnis perlu untuk membuat rencana harian dengan minimal enam aktivitas yang harus dilakukan mulai dari yang paling prioritas atau yang dapat memberikan pemasukan bagi perusahaan.

4. Strategi Marketing Baru

Selama masa pandemi ini terjadi pergeseran kebutuhan dengan cenderung mengesampingkan hal sekunder seperti kebutuhan fashion. Memberikan potongan harga untuk semua produk adalah salah satunya. Rudi menjelaskan, keputusan membeli konsumen ditentukan oleh logika sebesar 20 persen dan emosional sebesar 80 persen. Konsumen terdorong untuk membeli sesuatu yang memiliki nilai lebih.

Baca juga : Cara Efektif Mengatur Keuangan Usaha Kecil

Oleh karena itu, perusahaan perlu untuk memaksimalkan aspek emosional pembeli. Pada kondisi saat ini, perusahaan dapat menyentuh aspek emosional pembeli dengan mendonasikan sebagian hasil penjualan untuk penanganan Covid-19 di Indonesia.

Saran lainnya adalah dengan menjadikan karyawan yang merupakan cost center menjadi profit center. Misalnya pada contoh bisnis yang dijalankan Yasa, perusahaan dapat menjadikan setiap karyawan sebagai sales dengan memberikan database pelanggan untuk dihubungi sehingga perusahaan dapat menjangkau lebih banyak konsumen.

5. Memanfaatkan Layanan Perbankan

Para pelaku usaha dituntut harus mampu memanfaatkan layanan-layanan perbankan online secara optimal. Tidak sedikit perbankan yang menawarkan layanan-layanan semacam ini yang akan memudahkan para pelaku usaha dalam menjalankan bisnisnya.


Ichwan Hasanudin
ichwan.hasanudin
April 20, 2020, 8:31 a.m.

Comments

Please log in to leave a comment.