Apa Persiapan Jika Terjadi Ancaman Resesi Ekonomi 2020?
Masih adanya dampak dari perang dagang antara AS dan Tiongkok, ditambah dengan pandemi Covid-19 yang kian meningkat dalam beberapa waktu terakhir menjadi latar belakang munculnya isu resesi global 2020. Beberapa pakar menilai bahwa kondisi ini diprediksi akan lebih buruk dibandingkan krisis moneter tahun 1998 dan 2008.
Kekhawatiran ini cukup beralasan. Dampaknya mulai terasa di semua negara. sendi-sendi perekonomian negara mulai terganggu. Sektor industri, penurunan kinerja ekspor impor, dan tingginya pemutusan hubungan kerja (PHK) bisa mengakibatkan peningkatan angka kemiskinan.
Baca juga : Apa Risiko Ekonomi Bila Lockdown Diterapkan?
Terbaru adalah dampak pandemi Covid-19 mulai dirasakan memperlambat pertumbuhan perekonomian nasional. Sebagai langkah lanjutan untuk memperkuat stabilitas moneter dan pasar keuangan bersama Kemenko Perekonomian, Kemenkeu, OJK, dan LPS, Bank Indonesia menyampaikan bauran kebijakan yang ditempuh Bank Indonesia (BI) untuk memperkuat stimulus ekonomi sesuai kewenangan BI.
Kewenangan itu tercantum dalam Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perpu) No. 1 Tahun 2020 tanggal 31 Maret 2020 tentang Kebijakan Keuangan Negara dan Stabilitas Sistem Keuangan untuk Penanganan Pandemi Covid-19 dalam rangka menghadapi ancaman yang membahayakan perekonomian nasional dan stabilitas sistem keuangan yang telah ditandatangani Presiden Joko Widodo.
Tentu semua pihak berharap resesi ekonomi tidak terjadi. Namun jika kondisi tersebut benar-benar ada, apa yang harus dilakukan apabila resesi ekonomi benar-benar terjadi?
Berinvestasi
Pertama, pastikan Anda sudah mempunyai aset atau investasi. Pilih instrumen yang sifatnya mudah dicairkan dan tahan terhadap inflasi. Jenis investasi itu seperti emas, reksa dana non-saham, deposito, atau SBN (Surat Berharga Negara).
Asuransi
Asuransi bisa menjadi bentuk perlindungan diri dan keluarga dari berbagai macam masalah kesehatan ataupun jiwa. Dengan memiliki asuransi, apabila terjadi musibah maka segala biaya perawatan dan pengobatan akan ditanggung oleh perusahaan asuransi.
Baca juga : Kebijakan Countercyclical untuk Menjaga Perekonomian Nasional
Saat ini memang sudah ada BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan. Manfaatkan jaminan sosial tersebut. Bagi yang sudah tidak aktif atau menunggak, maka aktifkan kembali jaminan sosial tersebut, sehingga sewaktu-waktu dibutuhkan bisa dipergunakan.
Dana Darurat
Risiko PHK akan selalu ada selama masa resesi. Maka pastikan Anda punya dana darurat yang bisa dipakai untuk memenuhi kebutuhan hidup jika sewaktu-waktu Anda keluar dari kantor atau bisnis mengalami kerugian. Jumlah ideal dana darurat adalah minimal 6 kali gaji bulanan.
Skala Prioritas
Membuat skala prioritas akan membantumu menyortir mana kebutuhan yang sifatnya primer, sekunder, dan tertier. Sebaiknya, kesampingkan dulu kebutuhan jangka pendek yang tidak terlalu mendesak dan pindahkan dananya untuk investasi.
Resesi bukanlah persoalan ekonomi yang sepele. Anda perlu menyiapkan diri sebaik mungkin, terutama dalam hal finansial. Terus ikuti perkembangan berita ekonomi terbaru agar Anda paham apa yang sedang terjadi dan tahu bagaimana mengatasinya.