Bagaimana Aplikasi Digital Bisa Mengubah Wajah Bisnis?

Bagaimana Aplikasi Digital Bisa Mengubah Wajah Bisnis?

Dunia terus berkembang, begitu pula dengan teknologi. Pada awalnya, teknologi diciptakan untuk mempermudah pekerjaan manusia. Seiring perjalanan waktu, inovasi teknologi mulai merambah ke dalam dunia bisnis. Sejak beberapa tahun terakhir ini, teknologi digital mulai banyak digunakan, bukan hanya untuk sarana interaksi tetapi juga untuk memperlancar operasional bisnis.

Saat ini, perkembangan inovasi teknologi digital sangat nyata. Salah satu buktinya adalah bermunculannya platform e-business, e-commerce, atau marketplace yang terus menunjukkan pergerakkan yang positif setiap tahunnya. E-commerce diprediksi menjadi sektor yang akan tumbuh paling cepat dalah lima tahun ke depan diikuti online travel, ride hailing, dan terakhir adalah online media.

Baca juga : Bagaimana Platform Digital Mengubah Masa Depan Indonesia?

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Google, Temasek, dan Bain & Company dalam e-Conomy SEA 2019 menunjukkan, jumlah orang di Asia Tenggara yang melakukan transaksi secara online pada 2019 sebesar 150 juta orang atau meningkat tiga kali lipat dibanding 2015. Secara nilai ekonomi digital ASEAN pada 2015 mencapai US$32 miliar dan pada 2019, nilainya meningkat menjadi US$100 miliar. Nilai ekonomi digital ini diperkirakan akan meningkat menjadi US$300 miliar pada 2025.

Indonesia menjadi negara dengan nilai ekonomi digital terbesar dan punya pertumbuhan paling cepat di kawasan Asia Tenggara. Pada 2015, nilai ekonomi digital Indonesia baru sekitar US$8 miliar dan diprediksi akan mencapai US$40 miliar pada 2019. Pada 2025, nilai ekonomi digital Indonesia diproyeksikan akan mencapai US$133 miliar.

Pemanfaatan Aplikasi Digital dalam Bisnis


Harus diakui, era digitalisasi bisnis ini memberi banyak keuntungan bagi pebisnis dan konsumen. Bagi pelaku bisnis, transaksi, negosiasi, dan komunikasi bisa dilakukan melalui sebuah website atau aplikasi. Bahkan saking mudahnya, transaksi bisa dilakukan melalui smartphone. Hanya dengan memainkan jari jemari semua urusan pembelian dan pembayaran selesai secara cepat dan mudah.

Penerapan teknologi digital tentu bisa banyak memangkas beban biaya operasional bisnis. Bila dahulu, untuk memulai bisnis, orang akan berpikir dan mencari ruko yang sesuai sebagai tempat usaha. Kemajuan digital mengubah itu semua. Bentuk nyata teknologi digital yang banyak digunakan dalam bisnis adalah media sosial sebagai tempat untuk memulai bisnis.

Baca juga : Bisa Dapat Penghasilan dari Media Sosial? Kenapa Tidak!

Media sosial bisa menjadi ruang pemasaran produk yang efektif dan efisien. Pemasaran melalui media sosial terbukti efektif karena bisa menyasar target pasar yang tepat. Selain itu, jangkauan konsumen menjadi lebih luas karena bukan hanya cakupan konsumen lokal saja tetapi juga internasional.

Dalam East Ventures - Digital Competitiveness Index 2020, Indonesia menjadi pasar yang sangat potensial untuk pengembangan ekonomi digital. Tumbuhnya berbagai platform jual beli online (e-commerce), transportasi online (ride hailling), jasa keuangan online (financial technology), hingga digitalisasi pariwisata (online travelling) membuat ekosistem ekonomi digital Indonesia semakin beragam.


Munculnya berbagai macam e-commerce mencerminkan dampak nyata digitalisasi pada sektor perdagangan dan retail. Hal ini juga telah mengubah pola belanja masyarakat Indonesia. Kemudahan berbelanja dengan sistem online turut membantu usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk dapat melakukan ekspansi pasar yang lebih luas.

Melihat peran penting aplikasi digital dalam pengembangan bisnis khususnya UMKM, Asosiasi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Indonesia (Akumindo) tengah menyiapkan aplikasi pemasaran khusus produk-produk UMKM yang ditargetkan selesai pada Agustus 2020. Ketua Akumindo Ikhsan Ingratubun mengatakan, aplikasi digital khusus produk UMKM lokal perlu diangkat lantaran para pelaku bisnis online masih cenderung memperdagangkan barang impor.

Baca juga : Ini 4 Catatan Presiden Jokowi untuk Para Bankir di Indonesia

Diakuinya, sangat disayangkan aplikasi e-commerce yang ada saat ini hampir 95 persen produk yang ditawarkan adalah produk impor. Dengan memiliki aplikasi yang khusus bagi produk-produk UMKM, diharapkan bisa menampung dan mempromosikan produk lokal lebih luas tanpa ada jenis produk impor di dalamnya.

Pada akhirnya, digitalisasi bisnis akan membawa manfaat, di mana perusahaan dan konsumen untuk selalu terhubung, menjalani kolaborasi maupun menjadi jembatan antara bisnis dan orang-orang. Teknologi digital dapat menjadi media untuk menganalisis informasi yang relevan dengan perkembangan pasar guna menentukan strategi pemasaran digital. Dengan kemudahan itu, perusahaan akan berkompetisi memperbaiki kepuasaan pelanggan melalui transformasi digital.


Ichwan Hasanudin
ichwan.hasanudin
March 10, 2020, 8:42 a.m.

Comments

Please log in to leave a comment.