BNI Syariah Optimalkan Layanan Perbankan Syariah di Sulawesi Selatan
Sebagai penyedia jasa layanan perbankan syariah bagi masyarakat, BNI Syariah berkomitmen yang besar untuk memperkuat layanan dan sinergi dengan masyarakat dalam bertransaksi keuangan sesuai prinsip syariah. Upaya pemerataan literasi keuangan syariah yang lebih luas di luar Pulau Jawa diharapkan bisa membuka akses masyarakat untuk bisa memanfaatkan produk perbankan syariah.
Langkah itu diimplementasikan oleh pelaku perbankan syariah dengan membuka kantor cabang di berbagai daerah. Salah satunya adalah BNI Syariah yang meresmikan relokasi kantor cabang Veteran Makassar. Peresmian ini dalam rangka meningkatkan layanan dan mendukung pertumbuhan ekonomi syariah di Sulawesi Selatan.
Baca juga : BNI Syariah Catat Kinerja Positif di Tahun 2019
SEVP Bisnis Ritel dan Jaringan BNI Syariah Iwan Abdi mengatakan, dengan relokasi kantor cabang BNI Syariah Veteran ini dapat memperkuat layanan dan sinergi dengan masyarakat dalam bertransaksi keuangan sesuai prinsip syariah. “Masyarakat bisa menjangkau akses permodalan, simpanan dana maupun produk perencanaan syariah lainnya,” kata Iwan.
Relokasi KC Veteran Makassar ini merupakan upaya BNI Syariah untuk memaksimalkan pengembangan ekosistem halal dan meraih peluang-peluang baru untuk meningkatkan pertumbuhan bisnis dan menjadi partner yang lebih baik. Data BNI Syariah menyebutkan, per Desember 2019, BNI Syariah KC Veteran Makassar telah menghimpun Dana Pihak Ketiga (DPK) senilai Rp156,04 miliar dan menyalurkan pembiayaan senilai Rp105,50 miliar.
Baca juga : Kerja sama dengan Instansi, BNI Syariah Bidik Peningkatan Dana Pihak Ketiga
Secara potensi, Provinsi Sulawesi Selatan mempunyai potensi ekonomi yang cukup besar. Hal ini salah satunya ditunjukkan dengan pertumbuhan ekonomi Sulawesi Selatan pada Triwulan IV-2019 mencapai 6,48 persen year on year (yoy), lebih tinggi dibandingkan Triwulan IV-2018 sebelumnya yang sebesar 6,44 persen (yoy).
Pertumbuhan tertinggi dicapai dari kategori Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor sebesra 1,39 persen. Kemudian diikuti Industri Pengolahan sebesar 1,31 persen, Konstruksi sebesar 1,09 persen, Informasi dan Komunikasi sebesar 0,75 persen serta Pertanian, Kehutanan dan Perikanan sebesar 0,59 persen. Sementara, kategori lapangan usaha lainnya mengalami pertumbuhan sebesar 1,79 persen.
Berdasarkan pencapaian tersebut, Bank Indonesia (BI) memprediksi pertumbuhan ekonomi Sulawesi Selatan pada 2020 diperkirakan akan meningkat dalam kisaran 7,2 persen sampai 7,6 persen (yoy). Dengan kehadiran BNI Syariah di kota Makassar diharapkan bisa membuka peluang yang lebih luas untuk pengembangan potensi perekonomian di Provinsi Sulawesi Selatan ini.
Wakil Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman mengungkapkan, dengan relokasi BNI Syariah KC Veteran Makassar ini bisa memberikan alternatif pilihan masyarakat untuk bertransaksi keuangan sesuai prinsip syariah. “Dengan hadirnya BNI Syariah di Makassar kami berharap dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi lokal daerah melalui bisnis berbasis syariah,” ucapnya dalam keterangan resmi yang diterima duitologi.com (24/2/2020).
Kinerja BNI Syariah 2019
Sepanjang 2019, BNI Syariah menunjukkan kinerja positif dengan mencatatkan laba bersih Rp603,15 miliar. Laba bersih itu meningkat 44,96 persen dibandingkan tahun 2018 yang mencapai Rp416,08 miliar. Kenaikan Laba ini didorong oleh ekspansi Pembiayaan dan kenaikan Dana Murah yang optimal sehingga rasio efisiensi menjadi lebih baik dari tahun lalu.
Baca juga : BNI Syariah Berikan Solusi Transaksi Keuangan di MUFFEST 2020
"Rasio efisiensi yang membaik dapat dilihat dari rasio Beban Operasional dibanding Pendapatan Operasional (BOPO) dan Cost to Income (CIR) yang mengalami penurunan dibanding tahun lalu. Perbaikan rasio efisiensi antara lain diperoleh melalui sinergi BNI Syariah dengan BNI Induk dalam hal layanan, operasional perbankan, dan optimalisasi marketing communication," kata Direktur Utama BNI Syariah Abdullah Firman Wibowo.
Penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) BNI Syariah pada 2019 mencapai Rp43,77 triliun atau naik 23,31 persen dibandingkan tahun 2018 sebesar Rp35,50 triliun. Pertumbuhan tersebut didominasi oleh peningkatan Dana Murah (Giro dan Tabungan) sebesar 39,47 persen sehingga meningkatkan rasio CASA dari 55,82 persen menjadi 63,13 persen di akhir 2019.