Hidup dengan Gaji Bulanan, Cukupkah?
Banyak orang mengeluh, gaji bulanan yang diterima selalu habis dan tak bisa menabung. Alasannya, jangankan untuk menabung, untuk memenuhi kebutuhan hidup saja masih kurang. Klise sebenarnya mendengar berbagai alasan tersebut, padahal ketika ditanya lebih dalam ternyata tidak ada pola pengelolaan keuangan yang benar.
Dalam buku Get Money: Live the Life You Want, Not Just the Life You Can Afford karya Kristin Wong (2018) ditulis jangan pernah memaksakan diri untuk hidup atau bergaya di luar kemampuan demi keren semata. Kalau memang tetap mau hidup atau bergaya seperti itu berarti Anda harus kerja lebih keras, ambil peluang-peluang yang ada.
Baca juga : UMP Jakarta 2020 Naik, Bagaimana Cara Mengatur Keuangannya?
Jadi, alasan bahwa gaji yang diterima setiap bulan selalu tidak cukup itu dikarenakan pola gaya hidup yang di luar kemampuan atau salah dalam pengelolaan keuangan. Banyak pelajaran yang bisa diambil dari orang-orang sukses bahwa untuk menciptakan hidup yang lebih baik dan masa depan sejahtera bukan seberapa besar gaji yang Anda terima setiap bulan, tetapi seberapa mahir Anda dalam mengelola keuangan.
Bagaimana caranya agar gaji bulanan yang Anda terima bisa mencukup kebutuhan plus memiliki tabungan? Berikut ini, ada empat cara yang bisa Anda lakukan untuk memulai mengatur keuangan.
1. Membuat Anggaran Bulanan
Kedengarannya memang sepele, sehingga sering diabaikan banyak orang. Padahal membuat anggaran bulanan itu sangat besar manfaatnya. Anda bisa mulai belajar menghitung berapa pemasukan dan pengeluaran, menjaga agar pengeluaran tidak lebih besar dari pemasukan, dan disiplin dengan kebutuhan yang telah disusun.
Banyak saran yang dianjurkan oleh para perencana keuangan. Umumnya langkah jitu agar pengeluaran bisa terkendali dengan metode 40-30-20-10. Caranya, 40 persen penghasilan digunakan untuk kebutuhan sehari-hari seperti makan, transport, tempat tinggal, dan lainnya. Kemudian, 30 persen digunakan untuk cicilan utang, 20 persen untuk tabungan, investasi, dan proteksi, dan 10 persen dari gaji digunakan untuk biaya kemanusiaan seperti zakat dan infak.
Baca juga : Bagaimana Pengelolaan Keuangan Keluarga yang Ideal?
Namun perlu diingat, jangan terpaku dengan kombinasi persentase ini. Angka yang dipakai bisa berbeda-beda disesuaikan lagi dengan kemampuan dan kebutuhan Anda. Jika dirasa metode tersebut sulit, Anda bisa menerapkan metode 50-30-30, di mana 50 persen untuk kebutuhan sehari-hari, 30 persen sebagai tabungan atau investasi, dan 20 persen untuk dana hiburan. Pastikan juga bahwa porsi itu menggunakan 3 rekening berbeda dengan dengan sistem auto-debet.
2. Tentukan Tujuan Keuangan
Tidak kalah penting dari membuat anggaran adalah menentukan tujuan keuangan Anda. Beberapa pertanyaan yang bisa diajukan seperti apa tujuan hidup Anda? Apa tujuan Anda menyisihkan gaji setipa bulan di tabungan? Mengapa hal itu penting ditanyakan karena setiap orang punya tujuan keuangan yang berbeda-beda.
Dengan memiliki tujuan keuangan maka Anda punya harapan yang harus dicapai di masa depan. Artinya, Anda punya semangat dan fokus dalam bekerja untuk mencapai tujuan itu. Mengatur keuangan pun menjadi lebih memaksa diri untuk mampu menahan diri untuk menggunakan uang hanya untuk bersenang-senang.
3. Memproteksi Diri
Memproteksi diri bukan berarti harus dipahami dengan asuransi, tetapi juga wajib memiliki dana darurat. Seberapa pun gaji yang Anda terima, asuransi dan dana darurat wajib dimiliki. Tanpa proteksi yang tepat, ada kemungkinan kita akan mengeluarkan biaya yang besar ketika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan atau tidak terduga.
Pilih asuransi yang tepat dan sesuai kebutuhan, jangan sampai Sobat terpengaruh orang lain atau teman sendiri untuk membeli produk asuransi yang ternyata tidak dibutuhkan. Anda bisa memanfaatkan asuransi yang dikeluarkan pemerintah seperti BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan.
4. Tabungan dan Investasi
Tabungan dan investasi adalah dua hal yang berbeda, meski sama-sama cara untuk meningkatkan imbal hasil uang, tapi cara pengelolaannya berbeda. Tabungan bisa digunakan sebagai dana darurat untuk yang bisa dipakai apabila ada kebutuhan mendadak.
Sebaiknya, dana tabungan ini dialokasikan dalam rekening berbeda dengan rekening untuk kebutuhan sehari-hari. Caranya adalah dengan menyisihkan sejumlah uang pada hari yang sama saat menerima gaji. Hal harus diingat adalah menyisihkan bukan menyisakan uang.
Baca juga : Cara Menabung Bagi yang Berpenghasilan Pas-Pasan
Selain tabungan, Anda juga bisa memainkan instrumen investasi seperti saham, reksa dana, ORI, SBR, emas, properti, dan sebagainya. Investasi seperti ini biasanya baru memperlihatkan hasil setelah cukup lama karena sebenarnya investasi adalah untuk mencapai tujuan keuangan jangka panjang. Namun jangan sampai karena ingin investasi, Anda tertipu investasi bodong yang memberi iming-iming keuntungan besar dengan proses yang mudah.
Sudah paham? Jadi mengatur keuangan dari gaji bulanan yang Anda terima ini bukan membatasi Anda tidak bisa bersenang-senang. Anda tetap bisa menikmati jerih payah hasil kerja, namun dengan cara yang lebih disiplin dan terencana. Terpenting adalah berapa pun penghasilan yang Anda dapatkan, jangan lupa bersyukur. Hiduplah sesuai kemampuanmu, jangan memaksa.