Daya Beli Anak Indonesia Kian Dipengaruhi Iklan Digital

Daya Beli Anak Indonesia Kian Dipengaruhi Iklan Digital

Iklan punya banyak pengaruh terhadap daya beli masyarakat. Dengan kemajuan teknologi digital, iklan pun beralih rupa menggunakan sarana digital ini. Hasilnya, banyak masyarakat khususnya remaja dan anak muda Indonesia terpengaruh iklan yang disajikan secara digital ini.

Sebuah hasil studi tahunan perusahaan media digital anak terdepan, TotallyAwesome menemukan, sekitar 37 persen anak Indonesia membeli produk dengan uang saku pribadi. Persentase pembelian produk ini meningkat sekitar 4 persen dibanding tahun lalu yang mencapai 33 persen. Survei ini juga menemukan, pengaruh anak-anak terhadap keputusan pembelian oleh orangtua meningkat, di mana 87 persen orang tua membeli produk yang dilihat anak mereka di iklan online.

Baca juga : Pola Konsumsi dan Penjualan Online di Akhir Tahun Diprediksi Meningkat

Pembelian produk yang dilakukan anak-anak dipengruhi oleh faktor pemberian uang saku dari orangtua. Sebanyak 99 persen orangtua memberikan uang saku kepada anak-anak mereka. Mayoritas anak-anak menerima uang saku secara harian, mingguan, atau ketika mereka membutuhkannya. Hasil survei menemukan bahwa 74 persen anak-anak menerima uang saku reguler dengan jumlah rata-rata sekitar Rp796.623 per bulan.

Daya Beli Anak dan Iklan Digital

Iklan digital mendorong anak-anak untuk mencari informasi tentang produk yang mereka inginkan dan keingintahuan tersebut berkontribusi besar terhadap keputusan pembelian anak pada produk yang diiklankan. Lebih dari 52 persen anak-anak membeli produk dengan uang mereka sendiri setelah melihat produk yang diiklankan online, sementara 76 persen meminta orangtua mereka untuk membeli produk yang mereka inginkan.

Dalam hal daya beli, anak-anak menggunakan uang saku mereka setiap minggu untuk membeli barang habis pakai seperti makanan ringan dan permen menempati posisi pertama dengan hasil 64 persen. Diikuti dengan mainan 50 persen, minuman 48 persen, sementara buku dan komik menempati urutan terakhir dengan hasil 29 persen.


Penelitian TotallyAwesome menemukan, 87 persen anak Indonesia lebih memilih Internet dibandingkan TV atau meningkat sekitar 7 persen dibandingkan tahun lalu dengan tren jumlah penggunaan internet dipengaruhi oleh penggunaan smartphone. Sebanyak 91 persen anak-anak Indonesia memilih ponsel pintar sebagai perangkat pilihannya.

Angka statistik juga mengungkapkan bahwa waktu penggunaan internet terus meningkat dari tahun ke tahun bersamaan dengan meningkatnya kegiatan berbasis layar. Untuk pertama kalinya, durasi waktu yang dihabiskan anak-anak Indonesia di internet melampaui waktu yang dihabiskan untuk menonton televisi dengan rata-rata sekitar 3 jam 30 menit pada hari kerja dan sekitar 4 jam 18 menit pada akhir pekan.

Dengan tingginya penggunaan internet dan telepon pintar, digital adalah sumber utama informasi dan semakin relevan dengan lebih dari 97 persen anak-anak memanfaatkan internet untuk mengumpulkan lebih banyak informasi tentang produk dan layanan baru.

Baca juga : Ekosistem Digital, Cara Perusahaan Memenangkan Persaingan Bisnis

Chief Executive Officer TotallyAwesome Quan Nguyen mengungkapkan, anak-anak Indonesia sekarang lebih bebas memutuskan apa yang ingin mereka beli, serta lebih cenderung membeli produk yang mudah diakses dan terjangkau seperti makanan ringan, permen dan minuman.

Selain menghabiskan uang saku pribadi, anak-anak juga memiliki "Pester Power" yang signifikan untuk memengaruhi orang tua mereka ketika melihat sesuatu yang disukai di TV dan internet. Untuk alasan ini, pemasar harus mengembangkan strategi digital yang efektif untuk menjangkau anak-anak.


Ichwan Hasanudin
ichwan.hasanudin
Dec. 9, 2019, 11:28 a.m.

Comments

Please log in to leave a comment.