Apa Bedanya Liburan ala Open Trip, Backpacker, dan Flashpacker?
Seiring berkembangnya zaman, traveling atau liburan mengalami pergeseran pandangan. Dahulu, liburan masih dianggap sebagai kebutuhan mewah yang hanya bisa dilakukan oleh orang-orang berduit. Namun saat ini, traveling seakan menjadi kebutuhan wajib bagi hampir setiap orang. Utamanya, para milenial yang sangat berobsesi dengan pengalaman baru.
Untuk bisa berpetualang, banyak pilihan yang bisa diambil untuk menikmati liburan. Bagi yang suka dengan keteraturan, ada pilihan paket perjalanan dari agen perjalanan atau paket open trip. Namun, bagi yang suka dengan kebebasan, pilihan yang bisa diambil adalah backpacker atau flashpacker.
Baca juga : 5 Tips Menghemat Uang Makan Selama Traveling
Lantas, apa bedanya traveling dengan open trip, backpacker, dan flashpacker? Jika ingin lebih jelas mengetahui perbedaannya, duitologi.com merangkumnya agar Anda bisa lebih paham cara liburan seperti apa yang akan diambil.
Open Trip
Belakangan ini gaya liburan yang biasa disebut open trip atau trip gabungan semakin banyak digemari oleh kalangan anak muda. Tren ini semakin berkembang mengikuti gaya hidup manusia yang sudah menjadikan liburan sebagai salah satu kebutuhan utama. Sebetulnya apa open trip itu? Bagaimana cara kerjanya?
Open trip bisa diartikan berbeda-beda. Namun secara umum, open trip diartikan sebagai liburan yang dilakukan bersama-sama dengan orang lain yang mungkin tidak saling kenal satu sama lain dalam sebuah grup. Kelebihan yang ditawarkan dari open trip ini adalah harga paket liburan yang lebih murah apabila dibandingkan dengan liburan sendiri atau mengikuti private trip.
Baca juga : Ini Pentingnya Asuransi Perjalanan Bagi Penghobi Travelling
Dalam sebuah paket liburan, biasanya sudah ditentukan kota tujuan, tanggal keberangkatan, dan rangkaian aktivitas selama liburan. Dengan menggunakan open trip, Anda akan menjalani liburan bersama orang atau grup lainnya. Ini akan membuat pengalaman liburan yang lebih menyenangkan. Selain bisa menikmati liburan, Anda juga bisa mendapat kenalan baru selama liburan.
Soal biaya, tentu akan lebih terjangkau karena biaya total paket liburan open trip akan dipikul bersama oleh orang-orang yang ikut dalam grup trip gabungan ini. Kenapa bisa lebih murah? Biasanya trip organizer sudah memiliki koneksi dengan orang lokal atau warga setempat, sehingga bisa mendapatkan harga yang lebih murah ketimbang Anda bertualang sendiri.
Backpacker
Dewasa ini, kita sering mendengar istilah backpacker. Kebanyakan, orang menganggap bahwa asal bepergian dengan menggunakan tas ransel, maka itu sudah bisa disebut backpacker. Padahal, makna dari backpacker lebih dari itu. Jadi, sebelum menganggap diri sebagai backpacker, Anda harus mengerti arti sesungguhnya dari backpacking.
Dalam banyak literatur, prinsip utama dalam backpacker adalah tidak bepergian bersama kelompok (independen), membawa barang sedikit mungkin, bersifat mendidik, dan berbiaya murah. Seorang backpacker sejati hanya melakukan perjalanan secara mandiri atau independen. Artinya, mereka tidak mau menggunakan jasa agen perjalanan, apalagi dengan biaya yang sangat besar.
Baca juga : Isi Liburan Akhir Tahun dengan Cara Hemat
Selain itu, durasi tinggal di suatu tempat tujuan rata-rata juga lebih lama dibanding wisatawan biasa. Alasannya, para backpacker selalu memilih tinggal di rumah kenalan atau penginapan dengan akomodasi termurah, dan makan di tempat yang sederhana. Pilihan yang serba murah tersebut bukan karena mereka tidak mampu, melainkan karena mereka benar-benar paham cara mengatur pengeluaran.
Poin penting dari backpacker adalah jadwal perjalanan berada dalam genggaman tangannya. Maksudnya, durasi tinggal, lokasi tujuan wisata, tempat penginapan, transportasi hingga biaya diatur sendiri. Pembeda lainnya adalah backpacker selalu punya nilai edukasi dalam melakukan perjalanan. Tidak heran, selalu ada riset sebelum melakukan traveling dengan cara backpacker.