Alasan Mengapa Milenial Perlu Berinvestasi
Ada pendapat bahwa generasi milenial belum terlalu aware dengan investasi atau tabungan jangka panjang. Mereka lebih suka dengan aktivitas yang bersifat jangka pendek. Namun, pada dasarnya semua orang termasuk milenial, investasi merupakan instrumen yang harus dimiliki karena bisa memberi keamanan keuangan di masa depan.
Ada sebuah penelitian yang dilansir dari barclays.co.uk, Barclays UK bersama dengan penyedia layanan bisnis intelijen global RFi Group bertajuk Millennials Investing Habits menyatakan, sangat penting bagi milenial untuk mempertimbangkan investasi, terutama untuk tujuan keuangan jangka menengah dan jangka panjang.
“Dalam jangka panjang, pasar saham cenderung berkinerja lebih baik daripada uang tunai sehingga penting bagi milenium untuk mempertimbangkan berinvestasi, terutama untuk tujuan keuangan jangka menengah hingga jangka panjang, setidaknya lima tahun ke depan,” tulis survei dilakukan pada periode 17 Mei 2019-7 Juli 2019 dan merupakan tinjauan umum dari penelitian Barclays UK bersama dengan penyedia layanan bisnis intelijen global RFi Group.
Baca juga : Tiga Alasan Anak Muda Jakarta Lebih Suka Menyewa Apartemen
Hasil riset tersebut juga menyebutkan, investasi memang belum tentu cocok untuk semua orang. Investasi itu tergantung pada situasi keuangan saat ini dan keberanian mengambil risiko dalam investasi. Dikatakan demikian karena nilai investasi yang akan Anda terima seharusnya bertujuan untuk masa yang akan datang.
Keuntungan yang bisa didapat bila milenial melakukan investasi adalah kesiapan saat menjelang masa pensiun. Di masa pensiun itu, seseorang akan memerlukan biaya yang mungkin akan lebih besar dari kebutuhan saat ini. Hal itu disebabkan adanya inflasi, baik nilai mata uang atau harga kebutuhan hidup sehari-hari. Jadi, survei ini menyarankan, agar milenial bisa memulai langkah berinvestasi.
Memang dalam berinvestasi seperti pasar saham, seseorang yang menjadi investor akan mengalami naik turun nilai saham dan itulah investasi yang harus berani mengambil risiko. Namun, kondisi tersebut akan lebih baik dibandingkan dengan menyimpan semua uang dalam bentuk tunai.
Tetapi sebelum berinvestasi, penting untuk mencoba menghapus semua utang yang belum terbayar terlebih dahulu. Anda juga perlu memastikan bahwa Anda memiliki tabungan tunai yang mudah diakses jika terjadi keadaan darurat, seperti Anda atau pasangan Anda kehilangan pekerjaan.
Jika Anda merasa berada dalam posisi untuk mempertimbangkan berinvestasi, Anda dapat memulai dengan jumlah yang relatif kecil. Ini bisa menjadi cara yang bagus untuk mencobanya tanpa melakukan terlalu banyak uang. Kemudian, ketika kepercayaan Anda tumbuh atau situasi keuangan membaik, Anda selalu dapat meningkatkan jumlah yang Anda investasikan.
Baca juga : Kenapa Banyak Anak Milenial Sudah Punya Cicilan Besar?
Setelah Anda memutuskan untuk siap berinvestasi, pertanyaan selanjutnya adalah di mana Anda menyimpan uang Anda? Banyak pilihan yang diambil dalam berinvestasi. Bisa saham, obligasi, reksa dana, valas, atau instrumen lainnya. Semua informasi mengenai instrumen itu bisa diperoleh dari perusahaan-perusahaan yang dikelola oleh manajer dana atau manajer investasi yang profesional.
Ketika dana dikelola secara aktif, manajer dana akan memilih jenis investasi yang sesuai dengan tujuan dari investor. Manajer dana tersebut akan memberikan kinerja dari instrumen investasi yang bisa dimainkan. Namun, secara umum tidak ada jaminan bahwa manajer dana tersebut akan memberikan keuntungan yang teratur.
Namun apapun itu, melakukan investasi akan lebih baik dibandingkan dengan mengedapkan uang tunai. Setidaknya, ada keuntungan atau imbal hasil dari perputaran modal investasi. Keuntungan itulah yang bisa memberi ketenangan untuk keuangan di masa depan, seperti masa pensiun.