BNI Syariah Siap Melayani Pembukaan RDN Pada Semester II 2019
Bank BNI Syariah menargetkan siap menyediakan layanan
transaksi saham Rekening Dana Nasabah (RDN). Pembukaan RDN di BNI Syariah
ditargetkan bisa beroperasi pada semester II tahun 2019. Pada tahun pertama
diharapkan pembukaan RDN mencapai 1.000 rekening.
Komitmen mewujudkan layanan tersebut dilakukan melalui kerja
sama PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) dalam penyediaan layanan
administrasi Rekening Dana Nasabah (RDN). Layanan RDN ini akan terafiliasi
dengan Tabungan BNI RDN iB Hasanah yang bisa digunakan sebagai rekening
penampungan transaksi saham nasabah di pasar modal.
Direktur Utama BNI Syariah Abdullah Firman Wibowo
mengatakan, tujuan kerja sama ini adalah dalam rangka meningkatkan penghimpunan
Dana Pihak Ketiga (DPK). Selain itu juga dalam rangka pengembangan ekosistem
halal. Target pasar layanan produk RDN ini adalah nasabah perusahaan sekuritas
yang akan bertransaksi saham syariah di pasar modal.
Baca juga : BNI Syariah Kembangan Digital untuk Ekosistem Halal
Ada beberapa manfaat kerja sama ini di antaranya mendukung
perusahaan sekuritas yang memfasilitas jual beli saham syariah untuk investor,
meningkatkan keamanan dana investor, dan memudahkan investor memantau transaksi
penyelesaian saham.
Sebagai institusi perbankan syariah yang mengangkat corporate value Hasanah Banking Partner,
BNI Syariah senantiasa berupaya menjadi solusi perbankan syariah bagi seluruh
masyarakat, sehingga keberadaan BNI Syariah dapat menjadi partner yang Hasanah untuk nasabah, tidak hanya berorientasi pada
keuntungan dunia, melainkan juga memberikan kebaikan (Hasanah) untuk kehidupan
akhirat (Hasanah Way).
Nasabah yang hendak bertransaksi saham syariah akan dibukakan RDN BNI Syariah melalui perusahaan sekuritas. Saat ini BNI Syariah telah bekerja sama dengan BNI Sekuritas. Untuk proses pembukaan RDN BNI Syariah, nasabah bisa datang ke BNI Sekuritas untuk membuka akun syariah dan secara otomatis akan dibukakan juga RDN syariah. “Ke depan BNI Syariah akan membuka peluang perusahaan sekuritas yang hendak bekerja sama,” ucap Abdullah Firman Wibowo.
Sementera itu, Direktur Utama PT Kustodian Sentral Efek
Indonesia (KSEI) Uriep Budhi Prasetyo mengatakan, dengan semakin banyak dan
beragamnya bank administrator RDN, maka akan memudahkan investor dalam
melakukan investasi di pasar modal karena investor memiliki beberapa pilihan bank untuk membuka rekening RDN.
Penambahan jumlah bank administrator Rekening Dana Nasabah
(RDN) dan bank pembayaran menjadi salah satu upaya KSEI untuk memperluas
jaringan pasar modal melalui kerja sama co-branding dengan industri perbankan.
Fungsi bank pembayaran pada periode kali ini akan berbeda
dengan sebelumnya. Pasalnya, KSEI akan segera menerapkan penyelesaian dana atas
transaksi di pasar modal menggunakan Sistem BI-RTGS (Full Central Bank Money atau Full
CeBM) dalam mata uang rupiah.
Baca juga : OJK Setujui Bank KEB Hana Menjadi Bank Kustodian
Berdasarkan data KSEI, saat ini ada sekitar 16 bank
administrator Rekening Dana Nasabah (RDN) dan bank pembayaran. Sebelumnya, bank
administrator RDN hanya berjumlah 14 bank, kini meningkat menjadi 16 bank.
Sedangkan bank pembayaran bertambah dari lima bank menjadi sembilan bank. Penambahan
ini berlaku untuk periode 2019-2024.
Dengan total jaringan perbankan yang ada, maka bisa dimanfaatkan
oleh investor pasar modal Indonesia yang berjumlah sekitar 20.000 kantor cabang.
Angka ini meningkat dari sebelumnya yang hanya berjumlah 17.000 cabang.