Jangan Terlalu Pelit untuk 3 Pengeluaran Ini agar Hidup Lebih Positif
Membatasi pengeluaran untuk tujuan finansial yang lebih baik
memang harus dilakukan semua orang. Hal ini merupakan bagian dari gaya hidup hemat agar keuangan Anda bisa tetap terjaga setiap waktu. Hidup irit itu boleh
kok, asal jangan terlalu irit sampai Anda tidak bisa menikmatinya.
Namun, kadang cara ini sering dipandang orang lain sebagai
sikap pelit. Salah satu alasannya adalah tidak ada salahnya membeli barang atau
melakukan aktivitas yang disukai sebagai apresiasi dari jerih payah dan kerja
keras. Pandangan itu memang ada benarnya. Masalahnya, jika sikap itu terlalu
berlebihan dan membuat pola keuangan Anda terganggu, maka itulah yang harus
dihentikan.
Baca juga : Belajar Cara Mengatur Keuangan ala Orang Tiongkok
Namun, ada jenis pengeluaran yang tidak boleh pelit untuk
dikeluarkan agar hidup lebih baik saat ini dan masa depan. Apa saja jenis
pengeluaran tersebut? Simak penjelasannya sebagai berikut.
1. Dana untuk Liburan
Ada waktunya Anda menyediakan waktu untuk kesenangan
pribadi. Istilah saat ini disebut me time
seperti liburan. Untuk merealisasikan, rencana liburan itu harus
dipersiapkan dananya. Maka siapkan dana jauh-jauh hari dengan menyisihkan
penghasilan sebagai dana liburan. Tentukan tujuan dan besaran biaya yang
diperlukan selama liburan tersebut
Jika ingin liburan yang nyaman, maka Anda perlu
mengalokasikan dana lebih setiap bulannya. Jangan lupa juga untuk melebihkan bujet
untuk makan atau melakukan wisata kuliner. Bila perlu, sisihkan juga dana lebih
untuk membeli oleh-oleh untuk teman dan keluarga saat Anda kembali.
2. Dana untuk Amal
Banyak perencana keuangan menjadikan amal sebagai salah satu
hal yang disarankan. Pasalnya, beramal dan perencanaan keuangan pada
dasarnya memiliki keterkaitan yang sangat erat. Melalui amal inilah
seseorang dapat melihat dimensi lain dari perencanaan keuangan yang tidak hanya
bersifat manusiawi.
Sedekah bisa mengambil porsi pengeluaran bulanan yang sudah
Anda rencanakan. Secara umum, menurut Co-Founder Zap Finance Prita Hapsari Ghozie, porsi sedekah masuk dalam pos pengeluaran sosial yang besarnya sekitar
5-10 persen per bulan. Dengan menggunakan pos pengeluaran tersebut, Anda bisa
bersedekah tanpa harus menunggu sisa uang yang dimiliki.
Baca juga : Mengapa Penting Punya Pola Keuangan yang Sehat?
Jangan terlalu perhitungan saat Anda ingin membantu mereka yang kurang beruntung. Menyisihkan uang untuk amal memang jumlahnya sukarela. Namun yang terpenting, Anda harus tetap ikhlas dan memiliki niat yang baik saat melakukannya.
Dengan beramal, Anda akan lebih bijak mengatur keuangan. Amal yang Anda lakukan sebenarnya akan berbuah kebaikan untuk diri sendiri. Salah satunya adalah Anda menjadi lebih bijak dalam mengatur keuangan, khususnya pengeluaran. Dengan kewajiban beramal tentu akan menahan diri dari godaan berperilaku konsumtif.
3. Dana untuk Investasi