Libur Lebaran 2019, Nilai Transaksi Perbankan Meningkat Signifikan
Momen Ramadan dan libur Lebaran 2019 mampu mendongkrak nilai
transaksi keuangan perbankan. Dalam sembilan hari, nilai perputaran uang
mencapai triliunan rupiah. Peningkatan itu sangat dirasakan perbankan, di mana
pendorongnya adalah penggunaan uang elektronik.
Hal itu diutarakan Corporate Secretary Bank Mandiri Rohan Hafas, di mana Bank Mandiri mencatat transaksi finansial di jaringan kantor cabang yang beroperasi terbatas pada periode libur Idulfitri 1-9 Juni 2019 yang lalu mencapai sekitar Rp30,3 triliun.
Baca juga : Selain Kartu Single Trip, Ini 6 Uang Elektronik untuk Naik MRT Jakarta
Dalam periode tersebut, Bank Mandiri mengoperasikan sebanyak
350 cabang secara bergantian, kecuali pada 5 Juni 2019 yang merupakan hari
pertama Idulfitri. Dengan nilai tersebut, artinya cabang kami mentransaksikan
hampir Rp4 triliun per hari dalam periode liburan Idulfitri kemarin.
“Hal ini mengindikasikan tingginya kebutuhan transaksional nasabah, terutama pada saat libur panjang hari raya keagamaan,” kata Rohan dalam rilis yang diterima duitologi.com (12/6/2019). Nilai tersebut menjelaskan bahwa layanan perbankan terbatas yang banyak ditransaksikan nasabah adalah setor tunai, pembayaran delivery order SPBU Pertamina, pemindahbukuan dan tarik tunai.
Begitu pula dengan PT Bank Central Asia Tbk yang turut
merasakan kenaikan transaksi selama libur Lebaran 2019. BCA mencatat adanya
kenaikan jumlah rata-rata transaksi per hari sebesar 18,5 persen dibandingkan
periode Lebaran tahun lalu. Pada Lebaran 2018, nilai transaksi sebanyak 27 juta
kali, sedangkan libur Lebaran ini mencapai 32 juta kali.
Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja menjelaskan, kenaikan transaksi tersebut terlihat dari penggunaan uang elektronik BCA seperti Flazz. Angka transkasinya pun terbilang sangat besar, bisa mencapai 53 persen dibanding libur Idulfitri 2018. Sisanya adalah transaksi seperti belanja, resto, dan hotel. “Nilai transaksi pastinya belum bisa dihitung,” katanya dalam acara halalbihalal bersama media di Signatures Restaurant, Hotel Indonesia Kempinski (12/6/2019).
Baca juga : Tips Bertransaksi Aman Menggunakan Uang Elektronik
Diresmikannya beberapa ruas jalan tol sangat berpengaruh pada meningkatnya transaksi penggunaan uang elektronik seperti Flazz. Selain itu, efek mahalnya tiket pesawat memicu masyarakat beralih menggunakan moda transportasi darat seperti akses jalan tol. “Jalan tol dimanfaatkan penuh, sehingga Flazz nilainya tinggi,” terang Jahja.
Perbankan lain yang ikut merasakan kenaikan transaksi uang
elektronik adalah PT Bank Negara Indonesia (BNI). Tercatat selama libur Lebaran
2019, BNI melalui kartu TapCash mengalami lonjakan transaksi sebesar 30 persen
atau mencapai mencapai 132.060 transaksi per harinya dibandingkan kondisi
normal. “Rata-rata transaksi kartu TapCash saat kondisi normal sekitar 101.000
per hari," kata Vice President E-Channel Bank BNI Fajar Kusuma Nugraha seperti
dikutip kontan.co.id.
Fajar mengakui, uang elektronik menjadi alternatif
masyarakat penyimpanan uang yang sangat praktis. Saat ini, kartu elektronik ini
sudah bisa digunakan di seluruh ruas tol, moda transportasi, parkiran, merchant ritel modern, dan penyeberangan
feri (ASDP). Untuk itu, pihaknya akan terus berupaya memperbanyak lokasi guna
mempermudah masyarakat menggunakan uang elektronik TapCash.