4 Hal Seputar Pinjaman KTA yang Perlu Diketahui
Dewasa ini, kredit tanpa agunan (KTA) sedang menjadi
primadona di kalangan para peminjam uang. Pasalnya, produk yang satu ini
menawarkan pinjaman tanpa agunan atau jaminan. Tentunya, hal ini menjadi
angin segar untuk orang-orang yang ingin membuka atau memperbesar usaha mereka.
Apabila saat ini Anda sedang kebingungan hendak menggunakan
produk KTA dari bank atau yang bukan bank, maka jelilah dalam memilih kreditur KTA ini. Bandingkan dulu hal-hal seputar KTA dari kedua pihak tersebut. Apa
saja sih hal yang perlu diketahui tentang produk yang satu ini? Mari simak penjelasannya
sebagai berikut.
1. Bunga
Ada aturan yang spesifik terkait bunga KTA dalam setiap
bank. Umumnya, bunga bagi peminjam yang berstatus pegawai lebih kecil ketimbang
bunga yang dikenakan ke pengusaha. Selisihnya bisa sekitar 0,2 persen.
Bagaimana dengan bunga KTA yang diterapkan perusahaan atau perseorangan? Biasanya lembaga non-bank ini menerapkan bunga yang lebih tinggi daripada bank karena tidak terikat aturan tertentu terutama dari pemerintah. Hal ini berbanding terbalik dengan bank yang pengaturan bunganya mengikuti ketentuan dari Bank Indonesia (BI).
Baca juga : Waspadai Tawaran Pinjaman Uang dengan Proses Cepat
2. Provisi
KTA yang berasal dari bank biasanya menerapkan biaya provisi tahunan. Provisi diartikan sebagai biaya administrasi. Namun ada beberapa bank
yang membebaskan biaya provisi dengan catatan dana yang dipinjam harus di atas
Rp50.000.000. Berbeda dengan KTA yang ditawarkan perusahaan atau perseorangan.
Besaran biaya provisi ini bergantung dari kebijakan perusahaan atau individu
masing-masing.
3 Plafon Kredit
Plafon kredit ialah nilai maksimum pinjaman. Umumnya, bank
menawarkan besaran KTA di kisaran Rp3.000.000 sampai Rp200.000.000. Sedangkan
plafon dari perusahaan pembiayaan atau individu lebih bervariasi karena tidak
terikat aturan khusus.
4. Tenor
Sama seperti pinjaman lainnya, KTA juga menerapkan tenor
untuk menentukan jangka waktu cicilan. Secara umum, baik bank maupun non-bank
memberikan tenor sekitar 12-60 bulan untuk melunasi pinjaman.
Jika pinjaman KTA berasal dari bank, pihak bank akan melihat
penghasilan, tenor dan plafon Anda. Hal itu dilakukan untuk memastikan bahwa
Anda memiliki kemampuan pinjaman. Selain itu, bank juga akan memastikan kredit
yang dikucurkan tidak menjadi macet di tengah jalan.
Baca juga : Biaya Nikah Kurang? Ini Solusi Pinjaman Dana Pernikahan
Semua itu dilakukan karena KTA yang berasal dari bank terikat dengan aturan formal yang dipantau pemerintah. Sebagai peminjam, posisi Anda akan aman selama patuh dan tertib mengikuti ketentuan yang berlaku.
Berbeda halnya dengan KTA yang berasal dari non-bank. Perusahaan pembiayaan atau individu ini memiliki aturan sendiri seperti dalam penentuan bunga. Risiko Anda sebagai peminjam akan lebih tinggi. Salah satu konsekuensinya adalah jika telat membayar cicilan, Anda bisa saja didatangi debt collector.
Baca juga : Cara-Cara Ampuh Agar Bebas dari Utang Pinjaman
Memang, kelebihan dari penyedia pinjaman KTA non-bank ini
menawarkan proses yang cepat dan persyaratan yang sangat mudah dibandingkan
bank. Namun, bila dilihat lebih dalam lagi, banyak hal yang harus Anda
pertimbangkan.
Untuk itu, sebelum berniat mengambil kredit tanpa agunan
(KTA), sebaiknya Anda mencari informasi yang akurat. Bandingkan KTA yang
ditawarkan pihak bank dengan non-bank. Dengan memerhatikan hal-hal di atas, Anda
bisa menjadi lebih paham dan matang dalam mengambil keputusan mengajukan pinjaman KTA.