Mengapa Penting Punya Pola Keuangan yang Sehat?
Banyak orang yang sudah akrab dengan istilah pemeriksaan
kesehatan atau cek kondisi tubuh. Tidak sedikit pula yang sudah menjadwalkan
untuk melakukan pemeriksaan ini setiap tahun. Tujuannya, mendapatkan informasi
menyeluruh mengenai kondisi kesehatan tubuhnya, apakah terdapat penyakit yang
diam-diam tidak disadari, memeriksa kondisi perkembangan penyakit, mendeteksi
adanya potensi penyakit atau sekadar memastikan kualitas kesehatan tubuh.
Intinya, dari pemeriksaan ini, bisa diambil tindakan lebih
lanjut guna memperbaiki kondisi kesehatan yang kurang baik dan meningkatkan
kualitas kesehatan di masa depan. Seperti halnya tubuh Anda, dompet Anda pun
punya potensi untuk “sakit”. Pernahkah Anda mendengar atau bahkan ada orang di
sekitar Anda atau Anda sendiri mengalami kondisi-kondisi berikut:
1. Uang selalu tidak cukup atau “besar pasak daripada
tiang”?
2. Uang selalu habis untuk bayar utang?
3. Sudah kerja bertahun-tahun tapi tidak punya tabungan?
4. Berutang untuk menutup utang lama atau “gali lubang tutup
lubang”?
5. Sering berutang ketika ada kebutuhan mendadak?
Baca juga : Perlukah Money Dates untuk Mengatur Keuangan Keluarga?
Apabila Anda menjawab “ya” untuk salah satu dari pertanyaan
di atas, maka ada kemungkinan keuangan Anda saat ini tergolong kurang sehat
atau bahkan sudah gawat darurat. Setiap penyakit, umumnya tersedia obat
penawarnya. Apabila kondisi kesehatan keuangan Anda kurang baik, solusinya pun
sebenarnya ada. Sayangnya, hal ini belum sepenuhnya disadari sebagai suatu
permasalahan keuangan yang seharusnya dicari solusinya, seperti layaknya
permasalahan kesehatan tubuh.
Berikut ini adalah beberapa ukuran yang dapat memastikan apakah kondisi keuangan Anda tergolong sehat atau tidak sehat.
No |
Indikator |
Penjelasan |
Sehat |
Tidak Sehat |
1 |
Berapa banyak uang tunai yang Anda punya? |
Punya dana cadangan atau dana darurat dalam bentuk kas tunai dan
tabungan |
Saldonya mencapai 4 kali pengeluaran rutin. bulan atau bahkan lebih. |
Jumlah tabungan kurang dari 4 kali pengeluaran rutin. |
2 |
Berapa banyak cicilan utang setiap bulan? |
Setiap bulan hanya memiliki komitmen membayar cicilan pinjaman sesuai
dengan kemampuan. Cicilan ini termasuk pinjaman rumah, pinjaman kendaraan,
pinjaman koperasi, utang kartu kredit, dan pinjaman lainnya. |
Paling banyak hanya 35 persen dari penghasilan bulanan. |
Lebih besar dari 35 persen atas penghasilan setiap bulan atau bahkan
di atas setengah dari jumlah penghasilan. |
3 |
Sudahkah menabung |
Setiap bulan, mampu menyisihkan sebagian dari penghasilan untuk
ditabung. |
Setidaknya 10 persen dari penghasilan bulanan. |
Kurang dari 10 persen atas penghasilan bulanan atau bahkan tidak
punya sisa setiap akhir bulan. |
Periksa Dompet
Jika dalam dunia kesehatan pemeriksaan tubuh dilakukan
melalui proses pemeriksaan kesehatan secara medis, dalam dunia keuangan dikenal
dengan proses pemeriksaan kesehatan keuangan atau periksa dompet. Periksa
dompet adalah sebuah kegiatan untuk mengetahui apakah kondisi keuangan Anda
sehat atau sakit? Periksa dompet ini sangat penting dilakukan antara lain
untuk:
1. Menunjukkan apakah ada masalah keuangan yang dihadapi tanpa
sadar.
2. Memastikan bahwa kondisi keuangan tetap aman meskipun
terjadi peristiwa-peristiwa yang tidak terduga.
3. Memastikan apakah keuangan keluarga sudah terlindungi
atau belum jika terjadi musibah.
4. Memastikan apakah harta yang dimiliki saat ini sudah
tepat atau belum.
5. Memastikan apakah keinginan-keinginan hidup yang membutuhkan uang dapat terwujud atau tidak.
Baca juga : Apakah Arisan Sama dengan Menabung?
Mengingat pentingnya memeriksa dompet, hal ini sebaiknya dilakukan secara rutin, minimal satu tahun sekali atau jika terjadi perubahan besar dalam kehidupan, seperti meninggalnya pencari penghasilan, kelahiran anak, pernikahan atau perceraian, atau sekedar terjadinya kenaikan penghasilan dalam rumah tangga.
Supaya mendapatkan hasil yang baik dari periksa dompet ini,
ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu:
1. Buat catatan harta dan utang
Jika sudah memiliki pasangan, lakukan hal ini bersama
pasangan dan ajaklah berdiskusi. Catatan ini akan memberikan potret atau
gambaran tentang posisi keuangan saat ini dan membantu mengukur perkembangan
keuangan dalam mencapai keinginan hidup.
2. Buat catatan penghasilan dan pengeluaran
Berapa banyak uang yang masuk dan keluar setiap bulannya di
rumah tangga Anda? Umumnya para ibu rumah tangga paham betul berapa uang yang
dipakai untuk belanja harian, berapa uang yang dipakai untuk bayar listrik
setiap bulan, membeli susu anak dan popok, serta membayar uang sekolah. Oleh
sebab itu, jika Anda berkeluarga pastikan baik suami mau pun isteri sama-sama
mengisi catatan penghasilan dan pengeluaran setiap bulan.
Baca juga : Bagaimana Pengelolaan Keuangan Keluarga yang Ideal?
3. Jika setelah dihitung ternyata utang lebih besar dari
harta atau pengeluaran lebih besar dari penghasilan, jangan mencoba untuk
mengubah angka yang sudah ditulis dengan tujuan untuk menyesuaikan dengan harta
ataupun penghasilan yang dimiliki. Jangan berbohong dengan angka yang sudah
ditulis dalam catatan keuangan agar Anda mengetahui kondisi keuangan Anda yang
sebenarnya.
Untuk bisa mencapai suatu tujuan keuangan yang sehat, maka
Anda perlu membuat perencanaan. Di sadari atau tidak, dalam kehidupan
sehari-hari membuat perencanaan merupakan hal yang sering dilakukan. Jadi,
tidak perlu merasa sulit atau berat dalam melakukan perencanaan untuk mencapai
keuangan yang sehat.