Selain Kartu Single Trip, Ini 6 Uang Elektronik untuk Naik MRT Jakarta

Selain Kartu Single Trip, Ini 6 Uang Elektronik untuk Naik MRT Jakarta

Moda transportasi Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta sudah beroperasi secara komersil sejak 1 April 2019. Masih banyak pertanyaan dari masyarakat, bagaimana sistem pembayaran tiket MRT Jakarta. PT MRT Jakarta telah menetapkan ada dua jenis kartu yang ditawarkan, yaitu kartu single trip MRT Jakarta dan uang elektronik (UE).

Mengenai kartu uang elektronik, PT MRT Jakarta telah bekerja sama dengan lima bank nasional untuk bekerja sama terkait pembayaran tiket MRT Jakarta. Uang elektronik berizin yang diterbitkan oleh perbankan, yakni:

1. Bank Mandiri (e-money).

2. BNI (Tap Cash, Jak Lingko).

3. BRI (Brizzi).

4. BCA (Flazz).

5. Bank DKI (Jakcard).

MRT Jakarta juga akan menerbitkan uang elektronik MRT (Kartu Multi Trip) yang saat ini sedang dalam proses perizinan sesuai Peraturan Bank Indonesia Nomor 20/6/PBI/2018 tentang Uang Elektronik.

Baca juga: 7 Keuntungan Menjadi Bagian dari Cashless Society

Untuk meningkatkan layanan pembayaran kepada masyarakat, MRT Jakarta terus melakukan penyempurnaan aspek teknis seperti fungsi card reader (pembaca kartu) pada passenger gate, ticket vending machine (mesin tiket otomatis), layanan top up, dan penyediaan uang elektronik. Pihaknya juga akan melakukan sosialisasi dan edukasi pembayaran non-tunai dengan berkonsultasi dengan Perbankan dan Bank Indonesia sebagai otoritas Sistem Pembayaran.

Menurut rilis yang diterima duitologi.com (6/4/2019), pihak MRT Jakarta terus berkoordinasi dengan Bank Indonesia (BI) sebagai otoritas sistem pembayaran untuk memastikan kelancaran penggunaan uang elektronik dalam pembayaran tiket MRT Jakarta agar masyarakat aman dan nyaman dalam bertransaksi. Ke depannya, MRT Jakarta akan mengembangkan pula pembayaran elektronik yang terintegrasi dengan moda transportasi umum lainnya di wilayah DKI Jakarta.


Transportasi MRT Jakarta

Impian masyarakat Jakarta untuk naik transportasi umum yang bebas macet terwujud dengan hadirnya MRT Jakarta. Halaman sosial media yang dibanjiri dengan foto masyarakat menaiki MRT Jakarta menunjukkan antusias masyarakat menggunakan transportasi yang cepat. Jarak tempuh dari Stasiun Lebak Bulus Grab sampai dengan Stasiun Bundaran HI ditempuh dalam waktu 30 menit menjadi magnet sebagai moda transportasi pilihan dibandingkan menggunakan mobil yang dapat menghabiskan waktu lebih dari satu jam.

Jalur MRT Jakarta sepanjang 16 kilometer ini terbagi atas dua bagian, yaitu jalur layang (elevated) sepanjang 10 kilometer dan bawah tanah (underground) sepanjang 6 kilometer. Jalur layang mulai dari wilayah Lebak Bulus hingga Sisingamangaraja yang akan melewati tujuh stasiun layang, yaitu Lebak Bulus, Fatmawati, Cipete Raya, Haji Nawi, Blok A, Blok M, dan Sisingamangaraja. Sedangkan jalur bawah tanah mulai dari Stasiun Senayan hingga Bundaran Hotel Indonesia dan akan melewati enam stasiun bawah tanah yang terdiri dari Stasiun Senayan, Istora, Bendungan Hilir, Setiabudi, Dukuh Atas, dan Bundaran Hotel Indonesia. 

Baca juga: Tips Bertransaksi Aman Menggunakan Uang Elektronik

Corporate Secretary Division Head MRT Jakarta Muhamad Kamaludin menjelaskan, keberangkatan antar-kereta MRT Jakarta dilakukan setiap 10 menit. Mengenai jam operasional, MRT memiliki batas mulai pukul 05.30 WIB hingga pukul 22.01 WIB. “Layanan MRT Jakarta pada tanggal 1 April dapat dinikmati masyarakat mulai pukul 05.30 WIB untuk pemberangkatan kereta pertama dari Stasiun Lebak Bulus dan untuk kereta terakhir pemberangkatan Stasiun Bundaran HI menuju Lebak Bulus pukul 22.01 WIB,” tuturnya.

Muhamad Kamaludin berharap kehadiran MRT Jakarta tidak hanya akan meningkatkan mobilitas masyarakat, juga akan memberikan manfaat tambahan, seperti perbaikan kualitas udara dan mendorong perubahan gaya hidup masyarakat yang beralih dari penggunaan kendaraan pribadi ke transportasi publik. 


Ichwan Hasanudin
ichwan.hasanudin
April 9, 2019, 1:57 p.m.

Comments

Please log in to leave a comment.