Hai Wanita, Lindungi Dirimu dengan Asuransi Kesehatan
Zaman sekarang ini, wanita bukan hanya mengurusi rumah
tangga. Wanita tidak lagi dipandang sebelah mata dan dianggap sebagai sumber
daya kedua. Hal ini menunjukkan bahwa kaum wanita dan kaum pria sudah setara
dalam segala hal. Wanita bisa sama aktifnya dengan kaum pria dalam berbagai
bidang. Para wanita berkarya, berbicara, dan memiliki karier yang tidak kalah
dengan pria.
Namun, di balik kesetaraan tersebut, kaum wanita juga patut
waspada terhadap serangan penyakit. Semakin tinggi tingkat kesibukan bisa
memunculkan penyakit seperti serangan stres. Bahkan, seorang perempuan baja
sekalipun pasti memerlukan perlindungan demi memproteksi dirinya sendiri. Untuk
itu, diperlukan asuransi kesehatan untuk melindungi diri dari berbagai
penyakit.
Baca juga: Memahami Jenis Penggantian Klaim Asuransi Kesehatan
Berdasarkan hasil survei perusahaan penyedia jasa kesehatan
Cigna Corporation mengenai Skor Kesejahteraan 360 yang dilakukan di 22 negara
pada awal 2019 menunjukkan, meskipun tingkat stres di Indonesia lebih rendah
dibandingkan negara-negara lain yang disurvei (77 persen dibandingkan 84 persen),
perempuan bekerja di Indonesia merasa lebih stres dibandingkan pria bekerja (84
persen dibandingkan 76 persen global).
Biasanya penyebab perempuan stres karena tekanan pekerjaan,
memikirkan kondisi keuangan keluarga dan keuangan pribadi. Hanya 1 dari 3
perempuan yang merasa percaya diri akan kondisi keuangannya. Meskipun pria
masih dianggap sebagai pencari nafkah utama, perempuan pekerja merasa tetap
harus berkontribusi terhadap keuangan keluarga.
Hasil survei ini juga memaparkan, mayoritas perempuan di Indonesia merasa bahwa program kesejahteraan karyawan di kantor diadakan hanya untuk memberikan manfaat secara umum, tidak dikhususkan kepada kebutuhan perempuan pekerja.
Oleh karena itu, responden perempuan berharap agar kantor
dapat mengadakan program kesejahteraan yang dikhususkan kepada perempuan.
Mayoritas pekerja perempuan, baik yang masih lajang, menikah maupun memiliki
anak, berharap dapat mengambil lebih banyak cuti untuk mengatasi stres yang
diakibatkan pekerjaan.
“Kesejahteraan dan manajemen stres di kalangan perempuan
adalah permasalahan yang harus ditanggapi serius oleh perusahaan. Jumlah
perempuan bekerja di Indonesia terus meningkat, oleh karena itu, program
kesejahteraan juga harus disesuaikan dengan kebutuhan mereka. Perempuan bekerja
harus merasa mereka mendapatkan dukungan penuh dari perusahaan,” ungkap Chief
Marketing & Strategic Partnership Officer Cigna Indonesia Akhiz Nasution dalam
siaran pers yang diterima duitologi.com,
(29/3/2019).
Baca juga: Jangan Salah Memilih Asuransi Kesehatan, Perhatikan Kriterianya
Hasil survei global Skor Kesejahteraan Cigna tahun ini juga
menjelaskan, orang Indonesia harus lebih memperhatikan kesehatan jantung. Sebanyak
57 persen responden di Indonesia mengetahui besaran body mass index (BMI) masing-masing. Sementara itu, 84 persen
responden juga mengetahui tahu tekanan darahnya. Hal ini menunjukkan bahwa
masyarakat Indonesia cukup memahami pentingnya mengetahui faktor-faktor yang
mengindikasikan kondisi kesehatan mereka.
Meski demikian, mayoritas orang Indonesia pernah mengalami
setidaknya dua indikasi penyakit jantung, yaitu sakit di dada dan sesak nafas. Lebih
mengkhawatirkan lagi, lebih dari dua indikasi penyakit jantung itu dirasakan
selama 6 bulan terakhir ini. “Ini lebih tinggi dibandingkan rata-rata global
yang hanya 1,5 indikasi,” papar Akhiz.
Dengan adanya hasil survei Skor Kesejahteraan Cigna
Corporation tahun ini diharapkan bisa terus memberikan dukungan terbaik bagi
masyarakat Indonesia dalam meningkatkan kesehatan, kesejahteraan dan rasa aman.
Fokus Cigna tetap menyediakan solusi holistik dari seluruh dimensi kesehatan
dan mendorong masyarakat Indonesia untuk mendapatkan layanan terbaik dalam
perjalanan kehidupan dengan jasa asuransi kesehatan.