Apakah Arisan Sama dengan Menabung?

Apakah Arisan Sama dengan Menabung?

Arisan sudah menjadi budaya dalam masyarakat Indonesia. Selain sebagai ajang kumpul-kumpul, arisan dianggap sebagai wadah menyimpan uang untuk memenuhi kebutuhan di kemudian hari. Namun yang menjadi pertanyaan adalah apakah arisan bisa disamakan dengan menabung?

Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, ada baiknya Anda mengetahui tujuan mengikuti arisan tersebut. Pada dasarnya, arisan merupakan ajang sosialisasi atau silaturahmi antara anggota keluarga besar, sahabat, atau teman semasa sekolah dahulu. Jika alasan mengikuti arisan seperti itu, maka arisan jangan dianggap sebagai tabungan.

Beberapa pakar keuangan tidak setuju dengan anggapan arisan sama dengan menabung. Arisan dianggap tidak memberikan keuntungan seperti menabung di bank. Apa saja alasan arisan tidak bisa disamakan dengan menabung? Berikut ini penjelasan yang dirangkum duitologi.com dari berbagai sumber.

Tidak Berbunga

Hal utama yang membedakannya adalah apakah uang arisan yang Anda setorkan setiap pertemuan memiliki bunga atau biaya lainnya? Jawabannya tentu saja tidak, karena dalam arisan tidak ada biaya administrasi atau pengelolaan dari uang yang Anda setorkan.

Uang yang dikumpulkan melalui arisan tidak akan bertambah jumlahnya meskipun dalam jangka waktu tertentu. Berbeda jika menabung di bank, di mana ada presentase bunga yang bisa didapat sesuai dengan lama menabung.

Tidak Likuid

Dalam arisan, uang yang Anda setorkan juga tidak bersifat likuid. Uang tersebut tidak bisa Anda gunakan jika sewaktu-waktu dibutuhkan. Pasalnya, ada aturan dalam arisan akan ada “kocokan” nama yang akan mendapat kumpulan dana arisan tersebut. Selain itu, biasanya uang arisan akan terkumpul pada saat seluruh anggotanya kumpul. Berbeda dengan tabungan, di mana dana yang Anda miliki dapat diambil kapan pun bila dibutuhkan.

Baca juga: Sehatkah Keuangan Anda? Begini Cara Menghitungnya


Tergerus Inflasi

Selain tidak likuid, nilai uang arisan juga akan tergerus inflasi. Nilai uang yang diterima anggota pertama yang mendapat “kocokan” pertama kali berbeda nilai yang diterima oleh anggota yang mendapatkan kocokan terakhir. Contohnya, jika Anda ikut arisan yang nilai totalnya sekitar Rp10.000.000 dengan anggota sebanyak 20 orang, maka nilai uang yang diterima itu tidak akan sama antara bulan pertama dengan 20 bulan kemudian.

Sebagai contoh, dengan uang arisan Rp10.000.000, pada bulan pertama bisa mendapatkan emas sekitar 18,5 gram (harga emas per gram Rp540.373 pada 13 Juni 2017). Setelah 20 bulan kemudian, tepatnya tanggal 13 Maret 2019, maka dengan nilai yang sama hanya akan mendapat 16,7 gram ( Rp598.685 per gram pada 13 Maret 2019).

Bisa Menjadi Utang

Perbedaan lain yang banyak tidak disadari adalah arisan bisa dianggap sebagai utang. Terlebih jika Anda sudah mendapat uang arisan di awal-awal. Mengapa demikian, karena seluruh anggota termasuk Anda wajib menyetor sejumlah uang setiap pertemuan.

Bisa Lebih Boros

Arisan juga dianggap cukup merugikan bagi penerima uang pada pertemuan tersebut karena biasanya orang itu yang harus mengadakan pertemuan selanjutnya, dan tentunya membutuhkan biaya. Lebih banyak arisan yang Anda ikuti, maka biaya yang Anda keluarkan bisa lebih besar. Biaya itu tidak hanya untuk iuran rutin arisan, tetapi juga transportasi dan konsumsi. Apalagi, jika arisan digelar di rumah makan atau tempat berbayar. Anda harus merogoh kocek lebih besar.

Risiko Anggota Keluar

Dalam arisan ada kemungkinan terjadinya risiko ada anggota yang keluar, kabur atau tidak sanggup membayar iuran lagi sebelum periode arisan selesai. Dampaknya, akan membuat uang yang diterima akan semakin kecil. Meskipun beberapa arisan biasanya dibentuk atas dasar orang-orang yang dikenal, risiko ini bisa terjadi.

Baca juga: Mengenal Bahaya “Latte Factor” dalam Pengelolaan Keuangan

Secara singkat, baik arisan maupun menabung sama-sama menguntungkan, tetapi berbeda cara pandangnya. Bila melihat semua urusan dikaitkan dengan uang, maka arisan pasti tidak akan menguntungkan. Akan lebih baik uang yang Anda miliki itu dialihkan pada produk tabungan.

Namun, jika alasannya menjadi ajang sosialisasi atau silaturahmi antara anggota keluarga besar, sahabat, atau teman semasa sekolah dahulu, maka arisan bisa diambil sebagai langkah yang tepat dibandingkan menabung. 


Ichwan Hasanudin
ichwan.hasanudin
March 13, 2019, 3:38 p.m.

Comments

Please log in to leave a comment.