Bagaimana Iklim Investasi Indonesia di Tahun Politik?

Bagaimana Iklim Investasi Indonesia di Tahun Politik?

Belakangan ini, berbagai diskusi ekonomi kerap dipenuhi dengan pertanyaan “bagaimana iklim investasi indonesia di tahun politik?”. Ini terbilang wajar, mengingat sesaat lagi pemilihan presiden atau Pilpres 2019 akan berlangsung. Hasil Pilpres pun tentunya akan menentukan arah kebijakan negara, dan itu bisa berdampak pada iklim investasi.

Konstelasi politik dalam Pilpres yang bakal menentukan arah kebijakan negara ini juga diyakini praktisi pasar modal Erik Budiman. Director IndoSterling Capital ini bilang, Pilpres biasanya akan sangat menentukan perekonomian negara, khususnya dalam iklim investasi. Tapi justru, kata dia, faktanya para found manager dan equity investor tidak begitu khawatir dengan Pilpres sekarang.

“Mayoritas dari mereka (fund manager dan equity investor) memiliki kepercayaan kuat pada kandidat presiden yang sekarang dalam beberapa jajak pendapat sebagai tokoh utama,” kata Erik dalam acara Conversation Over Coffee bertema ‘Investing in Indonesia Amidst Election Year’, di Fifty Seven Promenade, Graha Niaga Thamrin, Jakarta, Selasa (5/3/2019).

Baca juga: Bagaimana Peluang Investasi Saham di 2019?

Pria berkacamata ini memaparkan, sebagai bukti kepercayaan tersebut, aktivitas para investor tetap berjalan seperti biasa sehingga membuat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat. Fakta ini pun kemudian membuat banyak pihak percaya kalau Bursa Efek Indonesia (BEI) akan meningkatkan net foreign flow, sehingga IHSG akan memimpin pasar ekuitas regional.

Jadi, Erik menegaskan bahwa tak perlu khawatir dengan iklim investasi Indonesia di tahun politik sekarang. Soalnya, kondisi ekonomi Indonesia masih terbilang kondusif untuk investasi. “Masih banyaknya investor global yang menganggap Indoensia sebagai salah satu tujuan utama investasi juga menjadi indikator lain yang menunjukkan kemolekan iklim invetasi Indonesia di tahun politik 2019,” tandasnya.


Pertumbuhan Ekonomi

Senada dengan Erik, pada kesempatan yang sama, Managing Partner of Samuel Seow Law Corporation Samuel Seow An menjelaskan, Indonesia memiliki daya tarik sebagai negara tujuan investasi. Salah satu indikatornya adalah pertumbuhan kelas menengah dan pengembangan infrastruktur yang masif. “PDB (Produk Domestik Bruto) per kapita Indonesia yang tumbuh pesat, ke depan bisa menjadi emerging market di banyak wilayah. Itu terlihat dari booming-nya startup di Indonesia,” jelasnya.

Selain itu, Samuel juga menilai bahwa adanya kebijakan dan peraturan yang mendukung iklim investasi menjadi pertimbangan para investor dalam berinvestasi di Indoensia. “Dukungan regulasi tersebut sepertinya keringanan lebih lanjut mengenai loan to value (LTV) atau peraturan down payment (DP), dan adanya peraturan No. 20 tahun 2016 yang memberikan hak kepada orang asing untuk menggunakan Hak Pakai,” urai Samuel menjelaskan alasan masih cantiknya iklim investasi di Indonesia saat ini.

Baca juga: Mengenal Dua Produk Reksa Dana dari IndoSterling Aset Manajemen

Dari penjelasan Erik dan Samuel, dapat disimpulkan bahwa sejatinya tak perlu khawatir dengan iklim investasi di Indonesia pada tahun politik 2019 ini. Sebab menimbang berbagai faktor yang disebutkan para pakar di atas, serta tidak nampaknya sikap ‘wait and see’ dari para investor, bisa dibilang kalau saat ini kondisi ekonomi negara cukup kuat. Kalaupun tahun politik atau Pilpres di bulan April nanti ada pengaruhnya, hal tersebut diprediksi hanya akan berlangsung sementara sehingga dampaknya tidak signifikan terhadap iklim investasi.


Ichwan Hasanudin
ichwan.hasanudin
March 8, 2019, 3:11 p.m.

Comments

Please log in to leave a comment.