Gandeng Tokopedia, Home Credit Beri Kemudahan Pembiayaan Online

Gandeng Tokopedia, Home Credit Beri Kemudahan Pembiayaan Online

Home Credit Indonesia sebagai perusahaan pembiayaan multiguna internasional berbasis teknologi, semakin fokus dalam mengembangkan lini bisnis online. Langkah terbarunya adalah melakukan kerja sama dengan Tokopedia untuk pengembangan sayap usaha pembiayaan online dan memberikan fasilitas pembiayaan online yang mudah.

Chief External Affairs Home Credit Indonesia Andy Nahil Gultom mengatakan, kemitraan dengan Tokopedia ini akan memberikan solusi inovatif kepada pelanggan, memudahkan pelanggan yang belum memiliki akses ke perbankan. Pelanggan akan dimudahkan dalam membeli barang impiannya melalui layanan pembiayaan yang disediakan Home Credit dengan cara mencicil tanpa memerlukan kartu kredit.

“Kerjasama Home Credit dan Tokopedia ini juga ditandai dengan diluncurkannya kampenye #MulaiYangKamuMau, di mana kami ingin menekankan bahwa tidak ada batasan untuk mewujudkan impian. Hal ini merupakan wujud komitmen kami untuk menjadikan segala hal yang diinginkan dalam jangkauan,” kata Andy dalam press conference #MulaiYangKamuMau Bersama Home Credit dan Tokopedia di Kantorkuu Co-Working Space, Agro Plaza, Jalan Rasuna Said, Jakarta (26/2/2019).

Baca juga: Mencari Titik Keseimbangan antara Fintech dan Perbankan

Lewat kerja sama Home Credit dan Tokopedia ini, pelanggan dapat menikmati pembiayaan online dengan nominal mulai dari Rp1.500.000 hingga Rp10.000.000 dengan tenor 3-12 bulan. Pelanggan bisa membeli berbagai macam barang atau produk mulai dari barang elektronik, smartphone, furnitur, televisi, laptop, aksesoris mobil hingga produk fashion.

“Nilai pinjaman itu berlaku bagi pelanggan baru dan lama dengan bunga cicilan per bulannya sebesar 2,99 persen flat rate. Apabila pelanggan yang sudah memesan produk tidak melakukan pembayaran selama dua hari, maka secara otomatis pemesanan tersebut akan dibatalkan,” terang Andy.

Cara belanja dengan akses pembiayaan Home Credit sangat mudah, pelanggan cukup mengakses aplikasi mobile Tokopedia, memesan barang yang akan dibeli, dan memilih metode pembayaran Home Credit dalam opsi pembayaran. Pelanggan akan diminta melengkapi data diri dengan Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan informasi rekening bank sebagai syarat utama. Hanya dalam waktu sekitar 30 menit, pelanggan sudah dapat mengetahui apakah aplikasi yang diajukan disetujui atau tidak.


Saat ini, layanan pembiayaan dalam gerai atau toko mitra Home Credit juga sudah dapat ditemukan di lebih dari 18.000 titik penjualan. Sebagai bagian dari komitmen dalam mengembangkan bisnis online, Home Credit juga terus mencari potensi untuk menjalin kerjasama dengan calon mitra online atau e-commerce lainnya yang bermain di pasar e-commerce Indonesia.

Layanan pembiayaan Home Credit di aplikasi Tokopedia sudah dapat dinikmati pengguna iOS sejak awal Februari 2019. Namun bagi pengguna Android, layanan ini akan bisa dinikmati di awal bulan Maret 2019. Selama awal peluncuran kerjasama ini, pelanggan dapat menikmati promo khusus berupa Promo Bebas Biaya Admin dan down payment (DP) 0 persen di setiap pembelian barang atau produk di aplikasi mobile Tokopedia yang berlaku mulai dari 1 Februari hingga 30 April 2019.

Pasar Pembiayaan Online

Andy menerangkan, pangsa pasar pembiayaan online sangat besar seiring dengan adanya evolusi teknologi. Ada beberapa faktor yang mendorong industri fintech di Indonesia tumbuh sangat pesat. Pertama, besarnya pengguna smartphone di Indonesia yang berdampak pada tumbuhnya transaksi keuangan. Kedua, adanya pertumbuhan di kalangan middle class yang secara otomatis menunjukkan peningkatan nilai income.

“Peningkatan kalangan middle class ini artinya ada income yang bisa digunakan bertranskasi online untuk meningkatkan kualitas hidupnya. Ketiga adalah adanya evolusi infrastruktur pembayaran seperti e-money, e-wallet, dan e-banking serta jalur pembiayaan online lainnya. Ini semakin memberi kemudahan bagi masyarakat untuk melakukan transaksi pembayaran,” ucap Andy.

Baca juga: Untung Rugi Menggunakan Uang Elektronik

Potensi pembiayaan online di Indonesia memang sangat besar. Hasil studi Morgan Stanley menunjukkan, industri e-commerce menyumbang 8 persen dari total penjualan ritel di Indonesia tahun 2018 dan diprediksi akan mencapai 18 persen pada tahun 2023. Hal ini didorong adanya perubahan perilaku pelanggan yang semakin memanfaatkan teknologi untuk kenyamanan berbelanja. Bahkan, Pemerintah memproyeksikan nilai transaksi e-commerce di Indonesia akan mencapai Rp130 miliar pada tahun 2020.

Andy menambahkan, masih ada 40 persen masyarakat Indonesia yang belum memiliki akses perbankan yang selama ini lebih banyak menggunakan sistem cash on delivery dalam transaksi belanja online. Sebagai perusahaan pembiayaan dengan layanan consumer durables, Home Credit berkomitmen menyediakan akses pembiayaan yang cepat, mudah, dan terpercaya bagi masyarakat yang membutuhkan akses pembiayaan non-bank ataupun kartu kredit,” ucapnya.


Ichwan Hasanudin
ichwan.hasanudin
March 1, 2019, 9:44 a.m.

Comments

Please log in to leave a comment.