Cashlez Berkolaborasi dengan OVO Perluas Transaksi Non-Tunai
PT Cashlez Worldwide Indonesia (Cashlez) terus berkomitmen
memberi kemudahan bagi para pelaku usaha dan masyarakat dalam melakukan
transaksi non-tunai. Hal itu diwujudkan dengan melakukan kerja sama dengan
salah satu platform pembayaran
digital Indonesia, yakni OVO. Bagi Cashlez, kerja sama ini akan semakin
melengkapi metode pembayaran yang kini sudah melingkupi kartu kredit, kartu
debit nasional maupun internasional, T-Cash, dan BNI YAP!.
Chief Executive Officer (CEO) Cashlez Teddy Tee mengatakan,
kerja sama ini dilakukan untuk menjalankan misi Cashlez sebagai penyedia
penerimaan pembayaran non-tunai. Dengan menggandeng OVO, Cashlez menambah fitur
penerimaan pembayaran baru yaitu OVO. “Fitur ini akan tersedia pada aplikasi
Cashlez POS yang di-install melalui
Google Play Store atau App Store dan dapat dimanfaatkan secara langsung oleh merchant sebagai salah satu pilihan
pembayaran dalam bertransaksi,” katanya dalam press release yang diterima duitologi.com
(13/2/2019).
Baca juga: Mengenal Beda Uang Elektronik E-Money dan E-Wallet
Saat ini, Cashlez telah digunakan oleh berbagai jenis usaha
di Indonesia, mulai dari toko retail, restoran, kafe, akomodasi, tempat
rekreasi, salon hingga asuransi. Selanjutnya, Cashlez akan membuka kesempatan
untuk dapat bekerja sama dengan e-payment
lainnya dan berinovasi dalam menerima pembayaran non-tunai sebagai bentuk
dukungan Gerakan Nasional Non-Tunai (GNNT) yang dicanangkan Bank Indonesia (BI).
Melalui kolaborasi Cashlez dengan OVO, maka sebanyak kurang
lebih 3.000 merchants yang telah
menggunakan Cashlez dapat menerima pembayaran dengan OVO. “Diharapkan dengan
penambahan metode pembayaran ini, setiap pelaku usaha ke depannya dapat
menerima pembayaran digital dengan lebih mudah,” ucap Teddy.
Metode pembayaran OVO pada aplikasi Cashlez ini dilakukan dengan mudah, cepat, aman dan nyaman. Customer hanya perlu memasukkan nomor handphone yang terdaftar di OVO pada aplikasi Cashlez atau Cashlez Reader.
Sementara itu, Direktur OVO Harianto Gunawan menilai,
sinergi dengan Cashlez bisa memperluas ekosistem ekonomi digital di Indonesia. Dengan
kehadiran di 303 kota di Indonesia, OVO terus mendorong adopsi transaksi non-tunai
secara lebih luas. “Kami yakin dengan kemitraan ini semakin banyak pelaku usaha
di Indonesia akan memahami berbagai kemudahan dan keuntungan melakukan
transaksi non-tunai,” jelasnya.
Teddy menerangkan, Cashlez merupakan sebuah perusahaan payment aggregator yang didirikan pada
2015 dan resmi beroperasi mulai bulan Juni 2016. Perusahaan ini menggabungkan
sistem aplikasi kasir dan penerimaan pembayaran, seperti pembayaran dengan
kartu, dan pembayaran digital (QR code
dan pembayaran online). Pembayaran
itu dilakukan dalam satu aplikasi yang
dihubungkan dengan Cashlez reader
melalui bluetooth. Sistem ini dapat
memonitor semua transaksi penjualan bisnis merchant
secara real time.
Baca juga: Karena Praktis, Tren Uang Elektronik Terus Meningkat
Sementara OVO merupakan salah satu platform pembayaran digital, rewards
dan layanan finansial di Indonesia. Jaringan OVO ada di 303 kota di Indonesia
dengan 115 juta perangkat dan bisa digunakan untuk mengakses pembayaran,
transfer, top up, tarik dana, dan
manajemen aset dan investasi.
Berdasarkan data BI 2018 (14/2/2019), uang elektronik yang
beredar di negeri ini jumlahnya lebih dari 310 juta dengan nilai transaksi
mencapai Rp5,88 triliun. Meningkatnya pengguna uang elektronik ini dipengaruhi
oleh beberapa faktor seperti perubahan mindset
banyak orang untuk membawa uang tunai.
Selain itu, lembaga perbankan pun ikut mendorong
meningkatnya penggunaan uang elektronik meningkat dengan mengeluarkan berbagai
jenis produk seperti Sakuku, e-Money, Brizzi, dan e-Cash. Ditambah lagi
adanya provider lain yang
ikut mempopulerkan penggunaan uang elektronik ini antara lain T-Cash, XL Tunai,
Dompetku, GoPay, Doku Wallet, True Money, Uangku, dan Paytren.