Sehatkah Keuangan Anda? Begini Cara Menghitungnya

Sehatkah Keuangan Anda? Begini Cara Menghitungnya

Melakukan financial check up merupakah salah satu langkah untuk memastikan apakah kondisi keuangan Anda sehat atau tidak. Pada dasarnya, keuangan yang sehat akan sangat dipengaruhi pada pola hidup secara keseluruhan. Untuk memastikan kondisi keuangan Anda tersebut, sebaiknya membuat agenda tetap untuk melakukan pengecekan keuangan.

Selain mengetahui kondisi keuangan Anda sehat atau tidak, ada manfaat lain dengan melakukan cek keuangan. Salah satunya adalah Anda bisa mengambil keputusan dan menangani masalah yang terjadi di dalam arus keuangan dengan tepat sasaran.

Sebenarnya, proses financial check up cukup mudah dan bisa dilakukan semua orang. Caranya bisa dengan hitungan berdasarkan rasio atau standar yang telah ditetapkan. Secara umum, ada empat rasio yang dipergunakan untuk mengetahui kondisi keuangan Anda sehat atau tidak. Keuangan yang sehat apabila masih sesuai atau mendekati standar rasio yang ditetapkan.

Berikut penjelasannya yang dirangkum dari berbagai sumber oleh duitologi.com:

1. Rasio Utang Konsumtif

Rasio utang konsumtif adalah semua bentuk pinjaman (utang) yang timbul dalam keuangan Anda dengan tujuan konsumtif dan tidak menghasilkan apa-apa. Jenisnya utang ini seperti utang kartu kredit, cicilan barang elektronik, berutang untuk membeli furnitur, cicilan perhiasan, dan tagihan dana hiburan. Rasio ini akan menunjukkan perbandingan antara nilai keseluruhan utang konsumtif Anda dengan nilai keseluruhan pendapatan tetap Anda per bulannya. Berikut penghitungannya seperti dirangkum dari cermati.com (25/1/2019).

Baca juga: 5 Pemahaman Dasar Tentang Manajemen Keuangan Pribadi

Rasio utang konsumtif = (total utang konsumtif) / (total pendapatan bulanan)

Standar untuk rasio ini adalah nol dan maksimalnya adalah nilai 3. Artinya, jangan sampai rasio utang konsumtif Anda melewati angka maksimal tersebut. Dalam prakteknya memang sulit diterapkan. Namun, jika dilakukan secara disiplin dan mau menunda keinginan untuk berbelanja dengan kartu kredit atau berutang, maka Anda sedang berusaha untuk menjaga kesehatan keuangan Anda.

Contoh: pendapatan Anda dalam sebulan sebesar Rp8.000.000 dengan total utang mencapai Rp1.500.000. Maka berdasarkan rumus di atas, rasio utang konsumtif Anda adalah 0,19. Maka, kondisi keuangan ini cukup sehat karena rasio utang konsumtif baik. Tipsnya adalah usahakan membeli barang konsumtif dengan tunai, itu pun bila sangat perlu saja. Jika tidak punya dana, tidak usah dibeli.


2. Rasio Cicilan

Rasio cicilan ini menghitung perbandingan antara jumlah keseluruhan cicilan bulanan Anda dengan keseluruhan pendapatan tetap bulanan. Total cicilan bulanan dalam hal ini meliputi cicilan KPR, cicilan kendaraan (motor atau mobil), cicilan apartemen, cicilan tanah dan cicilan lainnya. Standar rasio ini adalah maksimum 30 persen.

Rasio cicilan = (total cicilan bulanan) / (total pendapatan tetap bulanan) x 100 persen

Contoh: total pendapatan tetap bulanan Anda dalam sebulan sebesar Rp8.000.000 dengan total cicilan bulanan mencapai Rp1.500.000. Maka berdasarkan rumus di atas, nilainya adalah 18,75 persen yang artinya, kondisi rasio cicilan Anda masih terbilang sehat.

3. Rasio Dana Darurat

Rasio dana darurat akan menghitung perbandingan antara jumlah aset lancar dengan jumlah biaya tetap bulanan Anda. Aset lancar merupakan bentuk aset yang mudah dicairkan atau diuangkan, misal dana tunai, deposito, tabungan, emas, dan lainnya. Sedangkan biaya tetap bulanan adalah jumlah pengeluaran tetap yang Anda butuhkan untuk menopang hidup Anda selama sebulan penuh, misal biaya tagihan air listrik telepon, cicilan-cicilan rutin, biaya konsumsi, uang sekolah anak, biaya sewa, dan biaya tetap lainnya yang pasti rutin dibayarkan.

Rasio dana darurat = (total aset lancar) / (total biaya tetap bulanan)

Baca juga: Kenali Batas Aman dari Dana Simpanan

Nilai rasio untuk Anda yang masih berstatus lajang adalah 6, sedangkan untuk Anda yang telah menikah dan memiliki tanggungan adalah 12. Artinya, aset lancar yang tersedia harus bisa menghidupi Anda selama 6 bulan bila lajang dan 12 bulan jika sudah menikah.

Contoh: total aset lancar sebulan sebesar Rp100.000.000 dengan total biaya tetap bulanan mencapai Rp8.000.000. Maka berdasarkan rumus di atas, nilainya adalah 12,5 yang artinya rasio dana darurat terbilang aman.

4. Rasio Biaya Terhadap Pendapatan

Rasio ini untuk menunjukkan model pengelolaan keuangan seseorang. Standar rasio ini adalah di bawah 1 yang artinya total biaya bulanan harus lebih kecil dari penghasilan rutin bulanan. Jika rasionya sama dengan 1, artinya seluruh penghasilan Anda habis untuk membiayai hidup Anda. Anda tidak bisa menabung lagi.

Bila rasio ini lebih besar dari 1, maka kondisi keuangan sangatlah tidak sehat. Pendapatan bulanan Anda tidak bisa menutupi biaya hidup. Dalam hal ini hanya 2 hal yang bisa dilakukan yaitu: berhemat untuk mengurangi pengeluaran, dan/atau berusaha meningkatkan penghasilan.

Rasio biaya terhadap pendapatan = (total biaya tetap bulanan) / (total pendapatan tetap bulanan)

Contoh: total biaya tetap bulanan sebesar Rp3.000.000 dengan total pendapatan tetap bulanan mencapai Rp8.000.000. Maka berdasarkan rumus di atas, nilainya adalah 0,375 yang artinya kondisi keuangan Anda sangat terbilang aman.

Dengan melakukan pengecekan keuangan akan membantu Anda melihat kondisi kesehatan keuangan dan mempermudah dalam mengambil berbagai keputusan penting di dalam keuangan Anda. Lakukan cek keuangan ini secara rutin, sehingga keuangan bisa terkendali dengan baik, dan jadikan diri Anda merdeka finansial.


Ichwan Hasanudin
ichwan.hasanudin
Jan. 30, 2019, 10:37 a.m.

Comments

Please log in to leave a comment.