Apakah Ada Asuransi Kesehatan untuk Lansia?
Asuransi kesehatan bukan hanya penting bagi yang masih muda.
Kelompok usia tua pun sangat membutuhkan asuransi kesehatan. Dengan bertambahnya
usia akan semakin besar pula masalah kesehatan akibat proses penuaan. Asuransi
juga diperlukan agar tabungan yang dikumpulkan sejak muda tidak habis untuk
biaya perobatan di masa tua. Asuransi kesehatan pun bisa dimanfaatkan untuk
menjaga agar usia senja tetap sehat, mandiri, aktif, dan produktif.
Secara umum, batasan usia maksimal untuk daftar di asuransi
kesehatan adalah 65 tahun. Mendaftar pada usia senja akan membuat beban yang
lebih mahal pada premi bulanannya. Alasan lain yang membuat premi menjadi lebih
mahal karena usia tua lebih berisiko dibandingkan anak muda.
Asuransi untuk Lansia
Sebenarnya, setiap lansia di Indonesia sudah memiliki asuransi
kesehatan melalui program BPJS Kesehatan. Pelayanan yang diberikan dari BPJS
Kesehatan ini tergantung pada kelas yang diambil. Iuran kelas I sebesar
Rp80.000, kelas II Rp51.000, dan kelas III senilai Rp25.500.
Bila layanan BPJS Kesehatan tersebut masih dirasa kurang,
Anda juga bisa mengajukan membeli asuransi swasta. Memang, tidak banyak produk
asuransi melayani untuk melindungi kesehatan para lansia yang berusia di atas
50 tahun. Namun, tetap saja ada perusahaan asuransi yang menyediakan produk asuransi
untuk para lansia.
Baca juga: 5 Hal yang Harus Dipertimbangkan Ketika Memilih Asuransi Kesehatan
Berdasarkan laman cermati.com pada yang diakses pada 28 Januari 2019 menyebutkan ada perusahaan-perusahaan yang menyediakan asuransi untuk para lansia dengan menawarkan dua jenis asuransi. Pertama, asuransi kesehatan stand-alone atau asuransi kesehatan murni seperti misalnya produk asuransi dari Allianz, AXA Insurance (general), Cigna, dan Sinarmas. Kedua, asuransi unit link dengan manfaat tambahan (rider) dalam bentuk perlindungan kesehatan misalnya Manulife (MVP – Manulife Value Protector).
Umumnya, perbedaan kedua asuransi tersebut bisa dilihat dari batasan usia masuk asuransi. Pada asuransi kesehatan murni adalah 65 tahun, sedangkan batasan usia jika terdapat unit link adalah 70 tahun. Selain itu, nasabah asuransi juga dapat memperpanjang hingga batasan usia yang sudah disediakan pihak perusahaan asuransi. Jika di asuransi kesehatan murni memiliki batasan hingga 70 tahun sedangkan dengan unit link memiliki batasan hingga 80 tahun.
Mana yang Lebih Tepat?
Baik asuransi kesehatan murni maupun asuransi unit link,
punya kelebihan masing-masing. Semuanya tergantung pada kebutuhan kesehatan
lansia. Apabila merasa tidak perlu rawat inap pada hari mendatang, maka lansia
bisa memilih asuransi kesehatan murni. Namun, jika lansia memang merasa dirinya
memerlukan pengobatan intensif di rumah sakit dan mau berjaga-jaga akan hari
depan, maka akan lebih baik jika manula memilih asuransi kesehatan tambahan
dengan unit link ini.
Kelebihan dari proteksi kesehatan yang dimiliki unit
link memang cukup terjamin dengan berbagai fasilitas yang ada di dalamnya.
Selain itu, proteksi kesehatan di rumah sakit dengan unit link juga
memiliki batasan usia yang lebih panjang dibandingkan dengan unit kesehatan
murni atau tanpa unit link.
Baca juga: Memahami Jenis Penggantian Klaim Asuransi Kesehatan
Salah satu contohnya seperti Manulife Value Protector yang
menawarkan Advance Hospital Benefit Plus. Laman manulife-indonesia.com yang diakses pada 28 Januari 2019
menjelaskan, asuransi unit link ini akan memberikan bantuan tambahan dalam
pembayaran rawat inap di rumah sakit yang dilakukan nasabahnya. Manfaat lain
dari asuransi kesehatan jenis ini adalah walaupun memiliki beberapa penyakit
yang berbeda dengan kebutuhan rawat inap, maka asuransi akan menanggung setiap
penyakit tersebut.
Jadi, tidak perlu khawatir jika memiliki lebih dari satu
penyakit. Asuransi memiliki peraturan jika dalam melakukan rawat inap dengan
penyakit yang sama di bawah rentan waktu 90 hari, maka pihak asuransi tidak
akan mengganti pembiayaan. Namun jika sudah melebihi 90 hari maka pihak
asuransi akan menggantinya.