Mengenal Beda Uang Elektronik E-Money dan E-Wallet
Dalam tiga tahun terakhir, inovasi instrumen pembayaran
elektronik dengan menggunakan kartu telah berkembang menjadi bentuk yang lebih
praktis. Saat ini, di Indonesia sedang berkembang suatu instrumen pembayaran
yang dikenal dengan uang elektronik. Walaupun memuat karakteristik yang berbeda
dengan instrumen pembayaran seperti kartu kredit dan kartu debit, namun
penggunaan instrumen ini tetap sama dengan kartu kredit dan kartu ATM yaitu
ditujukan untuk pembayaran.
Lantas seperti apa uang elektronik itu? Menurut laman resmi
Bank Indonesia (BI), secara sederhana, uang elektronik didefinisikan sebagai
alat pembayaran dalam bentuk elektronik, di mana nilai uangnya disimpan dalam
media elektronik tertentu.
Saat ini, berkembang jenis uang elektronik yang digunakan banyak
orang, utamanya adalah kalangan muda. Namun, secara umum, uang elektronik memiliki
dua bentuk, yaitu e-money dan e-wallet. Kedua bentuk uang elektronik
ini sama-sama bisa digunakan untuk keperluan sehari-hari seperti berbelanja online atau offline.
Perbedaan E-Money dan
E-Wallet
Meski memiliki kesamaan fungsinya, namun secara instrumen, e-money dan e-wallet memiliki perbedaan yang mendasar. Berikut ini perbedaan
kedua jenis uang elektronik tersebut:
1. E-money
E-money merupakan
uang elektronik berbasis kartu (chip
based), di mana untuk mengisi saldo bisa dilakukan melalui anjungan tunai
mandiri (ATM), mesin EDC, gerai ritel, dan mobile
banking. Perlu diketahui, maksimal saldo yang bisa berada di kartu e-money ini hanya Rp1.000.000.
Kelemahannya, kartu e-money ini tidak
disertai fitur keamanan sehingga bisa dipakai oleh siapa saja. Selain itu,
instrumen e-money hanya bisa
digunakan untuk transaksi offline.
Baca juga: Karena Praktis, Tren Uang Elektronik Terus Meningkat
2. E-wallet
Berbeda dengan e-money, e-wallet bekerja berdasarkan aplikasi (server based). Untuk mengisian saldo serupa dengan e-money, bisa dilakukan di anjungan tunai mandiri (ATM), mesin EDC, gerai ritel, dan mobile banking. Maksimal saldo yang bisa ditampung dalam e-wallet ini maksimal Rp5.000.000 dengan fasilitas fitur keamanan berupa nomor ponsel dan personal identification number (PIN). Dengan e-wallet, Anda bisa melakukan berbagai jenis transaksi online dan offline.
Adapun jenis transaksi yang bisa dilakukan oleh kedua bentuk
uang elektronik ini juga berbeda. Untuk e-money,
transaksinya hanya bisa dilakukan di gerai offline dan untuk pembayaran lainnya seperti tol, TransJakarta, dan
kereta (Commuterline). Sedangkan e-wallet bisa untuk berbagai transaksi
di gerai online dan offline seperti membeli token listrik,
pulsa dan pembayaran tagihan lain. Fitur lainnya, e-wallet bisa juga digunakan untuk pencairan saldo dan transfer
saldo.
Uang Elektronik
Populer
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan duitologi.com terhadap kalangan muda yang menggunakan uang
elektronik, sedikitnya ada empat jenis yang paling banyak digunakan.
1. Go-Pay
Saldo yang ada di dalam e-wallet
berupa Go-Pay dapat digunakan tidak hanya untuk membayar layanan Go-Jek, namun
juga untuk membayar transaksi harian Anda dengan pihak ketiga lainnya (selain
pihak Go-Jek), seperti e-commerce, toko offline beli pulsa,
hingga bayar tagihan listrik sampai BPJS.
Baca juga: Untung Rugi Menggunakan Uang Elektronik
2. OVO
Inilah salah satu uang non tunai yang sedang gencar menebar
promo. Salah satu keunggulan e-wallet
OVO dibanding uang non tunai lainnya adalah adanya sistem poin sebagai loyalty rewards yang diperoleh pengguna
OVO di setiap transaksi. Berbasiskan aplikasi, OVO menawarkan sistem top up saldo OVO Cash sangat mudah, bisa
melalui berbagai bank maupun merchant
yang bekerja sama.
3. BCA FLazz
Bagi Anda pengguna TransJakarta, pasti mengenal kartu BCA
Flazz. Sebagai salah satu pelopor pembayaran uang non tunai e-money, BCA Flazz memiliki banyak merchant yang jumlah mencapai 57 ribu outlet. Namun, untuk pengisian saldo,
Anda masih harus melakukan secara manual seperti ATM, atau menggunakan mesin
EDC di outlet merchant yang ada logo
BCA Flazz.
4. T-Cash
T-Cash ini adalah layanan uang non tunai e-wallet dari provider telekomunikasi Telkomsel. Segmennya pun sangat terbatas,
yakni hanya pengguna Telkomsel saja yang bisa menikmatinya. T-Cash dapat
digunakan untuk pembayaran di sejumlah merchant
tertentu, beli pulsa, belanja online,
sampai kirim uang tanpa rekening bank. Untuk top up saldo, caranya tidak jauh beda dengan uang non tunai
lainnya, yaitu melalui GraPARI, Indomaret, Alfamart, dan transfer bank.