Cara Mendapat Profit Setiap Hari dengan Teknik Scalping Forex

Cara Mendapat Profit Setiap Hari dengan Teknik Scalping Forex

Bagi seorang trader, istilah scalping tentu sudah tidak asing di pasar keuangan. Teknik scalping forex trading ini kerap dipakai oleh trader jangka pendek untuk menghasilkan keuntungan. Jika Anda berpikir bahwa teknik ini hanyalah untuk mendapatkan keuntungan yang kecil dalam waktu singkat, itu tidak sepenuhnya benar. Prinsipnya adalah mengumpulkan keuntungan sedikit-sedikit namun dilakukan secara sering.

Apa itu Scalping Forex?

Scalping adalah teknik trading jangka pendek dengan cara mengambil keuntungan dalam jumlah kecil dari volume transaksi yang banyak. Para scalper (sebutan untuk trader dengan teknik scalping) bisa keluar masuk posisi hingga ratusan kali dalam sehari untuk mengumpulkan keuntungan sebanyak mungkin dari pergerakan harga yang kecil. Walaupun terdengar mudah, teknik ini membutuhkan keterampilan dalam membaca supply demand di pasar dan membutuhkan kesabaran ekstra tinggi.

Baca juga: Apa Saja Kesalahan Investasi bagi Pemula?

Trader dengan karakteristik scalper tidak pernah memegang posisi sampai hitungan tahun, bulan atau bahkan harian. Mereka pasti melakukan jual beli setiap hari hingga berkali kali sampai target profitnya tercapai atau hingga pasar tutup. Pada prinsipnya, keuntungan yang didapat dihitung berdasarkan jumlah kemenangan tanpa melihat berapa nilai yang dimenangkan. Scalper yang sukses adalah yang mencetak persentase kemenangan lebih banyak dibandingkan kerugian, dan tentunya keuntungan yang lebih besar dari kerugian.


Gaya dan Kriteria Scalper

Di sisi gaya trading, scalper akan melakukan sejumlah transaksi setiap hari, mulai dari 5, 10 hingga ratusan kali. Time frame yang dipakai dalam chart adalah 1 menit karena mereka membutuhkan periode yang paling mendekati real time. Sementara jenis eksekusi yang dipakai adalah instant execution supaya scalper mendapat level harga yang diincar.

Investor yang tidak termasuk dalam kriteria trader jangka pendek juga bisa melakukan scalping, terutama saat pergerakan harga sedang choppy atau terkunci di dalam kisaran sempit. Saat harga tidak mengarah ke suatu tren dalam time frame yang panjang, tidak ada salahnya untuk menggeser periode ke time frame yang lebih pendek untuk melihat tren. Di sinilah biasa muncul peluang untuk melakukan scalp yang tidak bisa dilihat dalam kerangka waktu yang lebih panjang.

Baca juga: 6 Keuntungan “Ekstra” dari Aktivitas Trading

Risiko

Trading ala scalper ini juga identik dengan manajemen risiko. Pada dasarnya setiap posisi bisa dibuat scalping dengan cara mengambil profit dekat rasio perhitungan risk to reward 1 : 1. Artinya, jumlah keuntungan yang diambil sama dengan ukuran stop yang dirancang sebelumnya. Sebagai contoh, seorang trader masuk posisi untuk scalping di harga USD20 dan menempatkan stop awal di USD19.90. Dengan demikian maka rasio risk to reward 1 : 1 akan tercapai saat harga menyentuh USD20.10.

Untuk melatih teknik scalping hingga mahir, trader bisa melihat tutorial praktiknya di jurnal, buku maupun video edukasi. Strategi ini memang belum tentu cocok bagi semua orang tetapi dengan mengetahui cara kerjanya, trader bisa ikut membidik keuntungan khususnya saat harga bergerak choppy


Ichwan Hasanudin
ichwan.hasanudin
Dec. 3, 2018, 5:57 p.m.

Comments

Please log in to leave a comment.