Ini Ciri Gaya Hidup Konsumtif yang Bisa Merusak Keuangan
Seiring dengan naiknya penghasilan biasanya akan diiringi naiknya gaya hidup. Bahkan tidak jarang akhirnya orang lebih memilih untuk berutang daripada menurunkan gaya hidupnya yang sudah hedonisme. Disadari atau tidak, gaya hidup konsumtif memiliki dampat kurang baik terhadap “kesehatan finansial”. Gaya hidup konsumtif dapat dikatakan sebagai pemborosan. Sementara pemborosan itu sendiri bisa dimaknai sebagai suatu perilaku yang berlebih-lebihan melampaui apa yang dibutuhkan.
Laman Aturduit membagi gaya hidup konsumtif ini menjadi gaya hidup yang tidak tepat dan gaya hidup yang tidak sehat. Gaya hidup tidak tepat adalah sebuah pola hidup di mana orang-orang tergoda membeli produk-produk yang sebenarnya tidak dibutuhkan, namun mengikuti demi keinginan memenuhi gaya hidup. Jika itu dilakukan berulang-ulang, bersiaplah Anda akan mengalami defisit anggaran.
Kemudian gaya hidup yang tidak sehat. Orang dengan pola hidup ini membenamkan diri dalam gaya hidup yang tidak sehat seperti kurang berolahraga, begadang setiap malam, mengonsumsi makanan siap saji berlebihan, merokok, dan bahkan tergoda penyalahgunaan obat dan alkohol. Jika Anda lakukan saat usia muda, maka cepat atau lambat penyakit akan menjemput Anda dan tentu saja biaya pengobatan yang berkepanjangan akan menjadi beban Anda ke depannya.
Baca Juga: Idealnya, Siapkan Dana Pensiun Sejak Anda Mulai Bekerja
Bagi kalangan wanita, ada kebiasaan gaya hidup konsumtif yang dihabiskan untuk mengikuti tren fashion. Menurut situs Seventeen, mengikuti tren fashion terbaru di setiap musim adalah gaya hidup yang harus segera ditinggalkan. Hal itu akan membuat keuangan pribadi Anda akan bermasalah.
Beberapa kebiasaan yang menguras isi kantong seperti dikutip dari dream.co.id. Pertama, menghabiskan uang untuk membeli aksesori dan pakaian terbaru. Kebiasaan membeli busana yang sedang tren akan membuat kondisi keuangan Anda memburuk setiap bulannya. Pandai-pandailah melakukan mix and match dari pakaian yang Anda miliki. Mulailah berhemat dan menyisihkan sebagian uang Anda untuk masa depan .
Kedua, jangan paksakan mengikuti tren jika bukan gaya Anda. Tidak perlu gengsi jika tren pakaian saat ini bukan merupakan gayamu. Tidak perlu pula memaksa untuk membelinya karena akan membuat Anda tidak nyaman dan kurang percaya diri. Kenakanlah pakaian sesuai selera dan karakter Anda.
Orang dikatakan menganut hedonisme atau gaya hidup konsumtif, menurut Finansialku, ketika mereka melakukan aktivitas fisik mengejar modernitas dan menghabiskan banyak uang serta waktu untuk memenuhi keinginan yang dianggap menarik. Contohnya, perilaku itu dilakukan untuk menyenangkan hidup seperti fashion, makanan, barang mewah, dan tempat nongkrong.
Perilaku ini akan menjadi kebiasaan yang mengendap dan membentuk karakter yang sulit diubah apalagi dihilangkan. Ketika Anda telah menaikkan gaya hidup, maka untuk menurunkan gaya hidup bukanlah hal yang mudah. Ini karena sifat manusia untuk mencari kenikmatan dan menjauhi kesengsaraan. Selain itu ada faktor malu, faktor kenyamanan, yang akan menyiksa diri ketika sudah mempunyai penghasilan dan ingin memuaskan gaya hidup.
Ada tiga ciri orang memiliki gaya hidup konsumtif yang bisa merusak pola keuangan seperti dikutip dari ebcmelbourne.org, antara lain:
1. Fokus pada kenikmatan sekarang
Kesalahan terbesar adalah tidak bisa membedakan antara kebutuhan dan keinginan. Banyak orang terjebak mengambil jalan pintas dan lupa akan nilai kecil yang bermanfaat untuk masa depan.
Baca Juga: Panduan Mempersiapkan Dana Darurat dalam Keluarga
2. Consumptive lifestyle
Tidak salah untuk membeli sesuatu yang disukai. Namun jika muncul rasa tidak puas untuk membeli sesuatu, dan memaksakan diri untuk meng-upgrade-nya, itulah titik salahnya. Kadang, kondisi seperti itu juga ada andil dari didikan orang tua yang selalu memberikan apa saja yang anak minta. Bukan masalah jumlah uangnya, tetapi suatu prinsip yang selalu dipuaskan saat mengingini.
3. Kebiasaan berutang
Tidak ada larangan untuk berutang. Tetapi yang perlu diingat adalah tidak dianjurkan untuk selalu berutang. Ada suatu masa di mana Anda harus membereskan semua utang tersebut. Berutanglah kalau Anda yakin bisa membayarnya. Berutang untuk sesuatu yang lebih besar seperti investasi membeli rumah. Bijaksanalah untuk mulai melakukan investasi dan menghindari gaya hidup konsumtif.