Mengenal Jenis, Kelebihan, dan Kekurangan Asuransi Jiwa
Mungkin masyarakat sudah familier mendengar kata asuransi. Namun bukan berarti Anda mengerti dan dengan jelas apa dan bagaimana sebenarnya konsep yang diterapkan oleh sebuah asuransi. Tidak jarang orang kecewa dan merasa dirugikan setelah menggunakan asuransi. Secara umum, ada banyak produk asuransi yang ditawarkan dan salah satu yang cukup banyak dimanfaatkan adalah asuransi jiwa.
Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mendefinisikan asuransi jiwa adalah program perlindungan dalam bentuk pengalihan risiko ekonomis atas meninggal atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan. Jika dianalogikan, asuransi jiwa sering diandaikan sebagai payung di rumah, pelampung di kapal atau pesawat udara.
Asuransi jiwa perlu dimiliki dengan tujuan agar kebutuhan ekonomi tidak terganggu akibat terjadinya risiko terhadap pencari nafkah selama masa-masa produktif atau untuk persiapan hari tua yang bahagia dan sejahtera. Asuransi sangat berguna pada saat tertentu tetapi seringkali tidak terpikirkan ketika keadaan aman. Jadi asuransi jiwa sangat dapat diandalkan terutama pada saat situasi yang tidak diinginkan terjadi.
Asuransi jiwa punya beberapa jenis, di mana setiap jenisnya punya kelebihan dan kekurangan masing-masing. Kebanyakan orang kurang memahaminya sehingga baru menyadari ketika sudah membayar premi. Berikut ini ulasan mengenai jenis, kelebihan dan kekurangan dari asuransi jiwa yang umumnya dikenal masyarakat yang dirangkum dari berbagai sumber.
Asuransi Jiwa Berjangka
Produk asuransi jiwa berjangka sering disebut sebagai term life insurance yang memberikan proteksi sesuai dengan jangka waktu yang disepakati antara perusahaan asuransi dengan kliennya. Jika selama jangka waktu kesepakatan tersebut tidak ada klaim, nama dana premi secara otomatis hangus.
Baca juga: Siapa Saja yang Butuh dan Tidak Butuh Asuransi Jiwa
Menurut laman moneysmart.id, premi asuransi ini umumnya lebih murah dibandingkan dengan produk asuransi lainnya. Jenis asuransi jiwa berjangka ini dibagi menjadi beberapa produk, yakni:
1.Yearly renewable term insurance, yaitu premi dan polis diperbarui tiap tahun dan biasanya nilainya naik per tahun.
2.Level term insurance, yaitu premi dan manfaat yang diberikan tetap selama jangka waktu berlaku polis.
3.Decreasing term insurance, yaitu manfaat yang diberikan menurun hingga jangka waktu polis berakhir.
4.Increasing term insurance, yaitu manfaat yang diberikan naik hingga jangka waktu polis berakhir sesuai dengan inflasi. Produk ini amat jarang ditawarkan.
5.Family income benefit, yaitu keluarga mendapat manfaat berupa penghasilan bulanan, kuartalan, atau tahunan, ketika pemegang polis meninggal.
Kelebihan dari asuransi jiwa berjangka ini adalah nasabahnya bisa mendapat proteksi minimal, bahkan disesuaikan dengan kemampuan keuangan. Namun kelemahannya yakni uang premi akan hangus jika tidak ada klaim selama polis berlaku.
Asuransi Jiwa Seumur Hidup
Jenis asuransi ini bisa dikatakan kebalikan dari asuransi jiwa berjangka. Asuransi jiwa seumur hidup ini menawarkan jaminan proteksi hingga 100 tahun. Premi yang disetorkan setiap bulan dapat dicairkan bila berakhir masa kontrak dan tidak ada klaim. Jenis asuransi ini umumnya dibagi dua yakni berpartisipasi dan tidak berpartisipasi.
Berpartisipasi dimasudkan jika pemilik asuransi jiwa jenis ini akan mendapat keuntungan yang berlebih dari asuransi. Sedangkan klien tidak berpartisipasi adalah kebalikannya, di mana pemegang polis tidak mendapat dividen dari perusahaan asuransi.
Kelebihan dari asuransi seumur hidup ini adalah ada nilai tunai atas premi yang disetorkan, nilai tunai tersebut bisa digunakan untuk membayar premi selanjutnya, dan setelah periode proteksi telah selesai, uang premi tidak hangus. Sedangkan kekurangannya adalah nilai premi lebih mahal dan imbal hasil nilai tunai lebih kecil dari tingkat inflasi secara umum.
Baca juga: Ini Sebab Premi Asuransi Jiwa Menjadi Mahal
Asuransi Jiwa Dwiguna
Asuransi Jiwa Dwiguna (endowment) merupakan salah satu kategori asuransi tetap. Dikutip dari Aaccelainfinia, asuransi ini memiliki dua elemen yaitu proteksi jiwa dan tabungan. Elemen proteksi jiwa memberi cakupan perlindungan atas kematian dan cacat tetap total. Asuransi Jiwa Dwiguna memiliki elemen tabungan lebih tinggi dibanding jenis asuransi jiwa lain sehingga sesuai untuk tujuan mengakumulasi kekayaan (menabung).
Perlindungan polis Asuransi Jiwa Dwiguna bisa berlaku untuk jangka waktu tertentu. Di akhir jangka waktu tersebut, polis disebut telah jatuh tempo. Manfaat polis Asuransi Jiwa Dwiguna umumnya dibayarkan dengan kondisi di mana tertanggung meninggal atau mengalami cacat tetap total selama polis masih aktif, tertanggung masih hidup pada tanggal polis jatuh tempo, dan tertanggung menebus polisnya untuk mendapatkan uang tunai.
Asuransi Jiwa Unit Link
Asuransi jiwa ini mirip dengan Asuransi Jiwa Dwiguna. Perbedaan utamanya adalah adanya fungsi investasi dalam produk asuransi ini. Laman aaji.co.id menjabarkan produk Asuransi Jiwa Unit Link adalah produk asuransi yang menggabungkan manfaat perlindungan jiwa dengan manfaat investasi.
Cara kerjanya yaitu premi yang dibayarkan setiap bulan akan dijadikan modal investasi oleh perusahaan asuransi. Pemegang polis akan mendapat laporan investasi sekaligus imbal hasil dari investasi tersebut. Namun itu juga berarti ada risiko kerugian karena bukan mustahil investasi tersebut merugi.
Kelebihan dari asuransi ini adalah sangat cocok buat peminat investasi yang tidak paham, tidak sempat, atau tidak mau ambil pusing soal instrumen investasi, dan pemegang polis berpeluang mendapat imbal hasil dari premi yang disetor. Sedangkan kelemahan dari Asuransi Jiwa Unit Link ini antara lain premi relatif lebih besar, imbal hasil yang diberikan umumnya lebih kecil ketimbang investasi lain secara langsung, misalnya reksa dana, dan ada risiko kerugian investasi jiwa ini sehingga uang pertanggungan pun lebih kecil dari yang diilustrasikan.