Ini Sebab Premi Asuransi Jiwa Menjadi Mahal

Ini Sebab Premi Asuransi Jiwa Menjadi Mahal

Memiliki asuransi jiwa sangat disarankan dalam perencana keuangan. Terlebih bagi Anda yang merupakan pencari nafkah utama dan memiliki tanggungan jiwa. Membeli asuransi jiwa menjadi langkah tepat sebagai perlindungan jika terjadi risiko finansial keluarga. Bila saat ini, Anda belum memiliki asuransi jiwa, sebaiknya mulailah menimbang untuk membeli produk asuransi tersebut karena banyak manfaat yang bisa didapat untuk manajemen risiko finansial.

Menurut laman halomoney.co.id, asuransi jiwa terbilang cukup murah sebagai pilihan manajemen risiko seseorang. Di Indonesia, masih ada produk asuransi jiwa murni dengan biaya premi di bawah Rp5 juta per tahun dan uang pertanggungannya di atas Rp1 miliar.

Namun yang harus dipahami nilai premi asuransi bisa berbeda-beda. Nilai preminya bisa menjadi mahal karena disebabkan oleh banyak faktor. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi nilai premi menjadi mahal? Simak ulasannya berikut ini.

Usia Tanggungan

Usia tanggungan menjadi pertimbangan harga premi asuransi jiwa menjadi lebih mahal. Alasannya, premi tersebut akan dikaitkan dengan rata-rata statistik usia kematian seseorang. Semakin tua usia seseorang maka nilai premi yang harus dibayarkan akan semakin mahal.

Laman Futuready menjabarkan, nilai premi klien usia 40 tahun akan jauh lebih mahal dengan usia di bawah 30 tahun. Salah satu keuntungan mengajukan asuransi di bawah 30 tahun antara lain ada beberapa perusahaan asuransi yang tidak mewajibkan pemeriksaan medis bagi calon tertanggung.

Baca juga: Siapa Saja yang Butuh dan Tidak Butuh Asuransi Jiwa

Perokok Aktif

Perilaku perokok aktif juga menjadi pertimbangan yang membuat harga premi yang harus dibayarkan menjadi lebih mahal. Secara umum, perusahaan asuransi memandang perokok aktif memiliki risiko penyakit dan kematian yang lebih besar dibandingkan yang tidak merokok. Hal ini disebabkan rokok menjadi salah satu sumber penyakit yang bisa memberikan dampak buruk bagi kesehatan manusia.


Riwayat Kesehatan

Riwayat kesehatan juga menjadi acuan yang mempengaruhi besar kecilnya premi yang harus dibayar dalam asuransi jiwa. Bila seseorang memiliki riwayat kesehatan buruk, pernah menderita sakit berat, biaya premi asuransi jiwa yang harus dia bayar bisa lebih mahal.

Baca juga: Cara Tepat Dapat Manfaat Asuransi Jiwa

Jenis Asuransi yang Dipilih

Asuransi jiwa memiliki beberapa jenis, misalnya asuransi jiwa berjangka, asuransi jiwa seumur hidup, dan lainnya. Hal ini disebabkan, masing-masing jenis asuransi memiliki manfaat yang berbeda-beda. Jadi, jika Anda mendapatkan manfaat yang banyak dan menguntungkan, kemungkinan harga premi yang dibayarkan pun akan lebih mahal. Begitu pun sebaliknya.

Masa Kontrak Polis

Ada pilihan kontrak polis asuransi jiwa mulai dari jangka pendek hingga jangka panjang sekitar 20 tahun. Beberapa produk asuransi jiwa yang berjenis whole life insurance bahkan memberikan perlindungan seumur hidup atau 99 tahun. Memilih kontrak 5 tahun dan 20 tahun akan memberi perbedaan juga pada beban premi yang harus kamu bayarkan. Halomoney.co.id mencontohkan jika anak Anda berusia 10 tahun dan diasumsikan pada usia 23 tahun sudah bisa hidup mandiri, maka Anda cukup membeli kontrak polis asuransi jiwa selama 13 tahun.

Nilai Uang Pertanggungan

Ini merupakah hukum ekonomi yang umum terjadi dalam sebuah bisnis. Begitu juga dalam asuransi jiwa. Semakin besar uang pertanggungan yang dibutuhkan maka akan semakin mahal pula premi yang harus Anda bayar. Maka sebelum menentukan, bijaklah menghitung kebutuhan pertanggungan asuransi jiwa. Sesuaikan dengan kemampuan, kebutuhan, dan tingkat inflasi agar nilai yang didapat tepat.  



Ichwan Hasanudin
ichwan.hasanudin
Nov. 28, 2018, 6:07 p.m.

Comments

Please log in to leave a comment.