Cara Sederhana Menyusun Anggaran Keuangan Keluarga

Cara Sederhana Menyusun Anggaran Keuangan Keluarga

Setiap orang yang memiliki penghasilan membutuhkan rencana anggaran. Terlebih jika bagi yang sudah berkeluarga. Tanpa hal itu, penghasilan yang didapat setiap bulan bisa mengalir habis tanpa sisa untuk membeli sesuatu yang sebenarnya tidak terlalu diperlukan. Membuat rencana anggaran keluarga bisa dijadikan sebagai pedoman atau pegangan dalam mengelola keuangan. 

Dengan membuat rencana anggaran keuangan keluarga itu, Anda dapat secara jelas mengalokasikan dana untuk ditabungkan dan dibelanjakan. Daftar itu pula bisa menjadi cara untuk bisa keluar dari utang yang bisa terhindar dari jeratan utang. 

Scott Carty, Presiden DC Capital Management seperti dikutip dari laman Marketwatch menjelaskan yang membedakan seseorang memiliki keuangan dan tidak dilihat dari sebuah anggaran. Dengan sebuah anggaran akan membantu Anda untuk menulis utang, simpanan pensiun, dana darurat dan membayar barang yang diinginkan dan dibutuhkan.

Agar pengelolaan keuangan keluarga lebih terencana menyusun anggaran keuangan keluarga menjadi wajib. Dengan rancangan budget itu, Anda bisa melihat lalu lintas keluangan keluarga secara rinci, seperti rincian pemasukan dan pengeluarannya. Jika rancangan budget itu yang Anda butuhkan, berikut ada beberapa cara sederhana guna menyusun anggaran keuangan keluarga yang dirangkum dari berbagai sumber. 

1. Mengelola penghasilan 

Bila Anda dan istri bekerja atau memiliki usaha, maka harus disepakati terlebih dahulu bahwa penghasilan Anda dan istri adalah pemasukan keluarga. Masukkan semua item penghasilan bulanan, seperti gaji bulanan rutin, bisnis sampingan, dividen saham, bunga deposito, dan lainnya. 


2. Mendata pengeluaran bulanan 

Mulailah mendata semua pengeluaran sebulan secara detil. Data itu bisa didapat dari mulai pengeluaran rumah tangga sampai keperluan anak dan diri sendiri. Semuanya bisa termasuk listrik, telepon, transportasi (termasuk suku cadang, servis, bensin), anak (uang sekolah, ongkos dan lainnya), pekerja (pengasuh, pembantu, sopir). Jangan lupa memasukkan cicilan hutang (kredit mobil dan KPR), biaya kesehatan, dana untuk pribadi (keperluan diri sendiri dan pasangan).

Kevin Gallegos, Vice President of Phoenix Operations seperti dikutip dari Liputan6 mengatakan dalam membuat anggaran keuangan keluarga harus memberi skala prioritas dalam pengeluaran. Dia mencontohkan prioritas antara lain melunasi utang yang memiliki bunga tinggi seperti kartu kredit, menyimpan dana untuk pensiun (sekitar 10 persen atau lebih), dan menyimpan dana darurat. 

3. Sisihkan dana darurat

Kevin Gallegos juga menyarankan keluarga agar bisa dapat menyisihkan pemasukan untuk dana lainnya seperti liburan, renovasi rumah atau lainnya. Ini penting karena dalam keadaan genting, Anda harus bisa menjamin keluarga tetap dapat menjalani hidup dengan layak dari dana ini. Tidak kalah penting adalah sejumlah uang untuk ditabung dalam pengeluaran Anda.

4. Menghitung sisa pemasukan

Setelah menghitung jumlah penghasilan dan pengeluaran, hitunglah sisanya. Jika masih ada sisa yang cukup, berarti keuangan keluarga Anda sehat. Waspada bila ternyata keuangan Anda menunjukkan saldo negatif. Anda berisiko mengambil utang. Jadi Anda mesti memangkas biaya yang tidak dibutuhkan. Anda dapat pangkas biaya makan malam di luar, dan menunda waktu liburan, hingga berhenti untuk beli kopi di kafe dan rutinitas yang buat boros.

5. Konsisten 

Tidak kalah penting adalah dalam menyusun anggaran keuangan keluarga adalah konsisten. Jika dalam daftar anggaran tersebut harus membiayai pengeluaran seperti utang dan menabung, maka Anda harus melanjutkan sesuai yang sudah dianggarkan. Jika masih menghadapi pengeluaran lebih besar maka mulai pegang uang tunai. Setiap minggu ambil uang tunai yang diperlukan untuk biaya yang perlu dikeluarkan. Jauhkan kartu kredit dan debit dari pandangan Anda.


Ichwan Hasanudin
ichwan.hasanudin
Nov. 28, 2018, 2:28 p.m.

Comments

Please log in to leave a comment.